Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan poin-poin pada proposal gencatan senjata di Gaza antara Israel dan Hamas telah selesai 90%
Mengutip Reuters pada Jumat (6/9/2024), Blinken menyebut kedua pihak berkewajiban untuk menyetujui isu-isu tersisa untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang telah menghadapi hambatan dalam negosiasi selama berbulan-bulan.
Blinken menyebut sebanyak 90% dari poin-poin proposal tersebut sudah disetujui. Namun, dia mengatakan ada beberapa isu kritis yang masih perlu dibahas lebih lanjut
Salah satu isu kritis tersebut termasuk koridor Philadelphi di tepi selatan Jalur Gaza yang berbatasan dengan Mesir.
Dia mengatakan ada juga beberapa kesenjangan dalam perjanjian mengenai pertukaran sandera Israel dan tahanan Palestina.
“Saya berharap dalam beberapa hari mendatang, kami akan berbagi dengan Israel, dan mereka [Qatar dan Mesir] akan berbagi dengan Hamas pemikiran kami, kami bertiga, tentang bagaimana menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan yang masih belum terselesaikan,” kata Blinken dikutip dari Reuters.
Baca Juga
Presiden Joe Biden telah mengajukan proposal tiga fase gencatan senjata pada 31 Mei, namun sejak itu masih terdapat kesenjangan dalam kesepakatan akhir untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza.
Hamas menolak kehadiran Israel di koridor Philadelphi, sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikeras bahwa Israel tidak akan meninggalkan koridor tersebut.
Minggu ini, Turki, lima negara Arab termasuk kekuatan regional Arab Saudi, dan Otoritas Palestina bergabung dengan Mesir dalam menolak permintaan Israel untuk tetap mengerahkan pasukannya di koridor Philadelphi.
Ketika ditanya apakah Israel dan Arab Saudi masih bisa menormalisasi hubungan, Blinken mengatakan masih ada peluang untuk melakukan hal itu jika gencatan senjata tercapai di Gaza.
Pertumpahan darah terbaru dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun dipicu pada 7 Oktober lalu ketika Hamas menyerang Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, menurut penghitungan Israel.
Serangan Israel selanjutnya terhadap daerah kantong yang dikuasai Hamas telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan setempat, dan membuat hampir seluruh penduduk yang berjumlah 2,3 juta orang mengungsi, menyebabkan krisis kelaparan dan mengarah pada tuduhan genosida di Pengadilan Dunia yang dibantah oleh Israel.