Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Israel-Hamas Sepakat Gencatan Senjata di Gaza Tiga Hari, Ini Sebabnya

Israel dan Hamas telah menyetujui gencatan senjata selama tiga hari di Gaza agar  640.000 anak dapat melakukan vaksin polio.
Warga Palestina berjalan untuk kembali ke pemukiman mereka di sisi timur Khan Younis setelah pasukan Israel menarik diri dari daerah tersebut, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 30 Juli. REUTERS/Mohammed Salem
Warga Palestina berjalan untuk kembali ke pemukiman mereka di sisi timur Khan Younis setelah pasukan Israel menarik diri dari daerah tersebut, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 30 Juli. REUTERS/Mohammed Salem

Bisnis.com, JAKARTA - Militer Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas, telah menyetujui gencatan senjata selama tiga hari di Gaza agar  640.000 anak dapat melakukan vaksin polio, kata seorang pejabat senior WHO pada hari Kamis.

Mengutip Reuters pada Jumat (30/8/2024), Rik Peeperkorn, pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) untuk wilayah Palestina menjelaskan, vaksinasi akan dimulai pada hari Minggu, dengan jeda dijadwalkan antara jam 6 pagi dan 3 sore waktu setempat.

Dia mengatakan proses vaksinasi tersebut akan dimulai di Gaza Tengah dengan jeda pertempuran tiga hari berturut-turut, kemudian berlanjut ke Gaza selatan, di mana akan ada jeda tiga hari lagi, diikuti oleh Gaza utara. Peeperkorn menambahkan, ada kesepakatan untuk memperpanjang jeda di setiap zona hingga hari keempat jika diperlukan.

“Dari pengalaman kami, kami tahu bahwa satu atau dua hari tambahan sering kali diperlukan untuk mencapai cakupan yang memadai,” Mike Ryan, direktur kedaruratan WHO, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada hari Kamis dalam pertemuan mengenai situasi kemanusiaan di Gaza.

Vaksinasi putaran kedua akan diperlukan empat minggu setelah putaran pertama, kata Peeperkorn.

“Setidaknya 90% cakupan diperlukan pada setiap putaran kampanye untuk menghentikan wabah dan mencegah penyebaran polio secara internasional,” kata Ryan.

WHO mengkonfirmasi pada 23 Agustus bahwa satu bayi telah lumpuh karena virus polio tipe 2, yang merupakan kasus pertama di Gaza dalam 25 tahun.

“Kami siap bekerja sama dengan organisasi internasional untuk mengamankan kampanye ini, melayani dan melindungi lebih dari 650.000 anak-anak Palestina di Jalur Gaza,” kata pejabat Hamas Basem Naim kepada Reuters.

Unit kemanusiaan militer Israel (COGAT) mengatakan pada hari Rabu bahwa kampanye vaksinasi akan dilakukan melalui koordinasi dengan militer Israel sebagai bagian dari jeda kemanusiaan rutin yang memungkinkan masyarakat mencapai pusat kesehatan tempat vaksinasi akan diberikan.

Perintah Evakuasi

Sementara itu, Israel melanjutkan upaya terfokus dan intensif untuk menyalurkan bantuan ke Gaza dan mengoordinasikan kampanye vaksinasi polio dengan WHO dan badan anak-anak PBB UNICEF, Oren Marmorstein, juru bicara kementerian luar negeri Israel, diposting di media sosial X.

Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood mengatakan penting bagi Israel untuk memfasilitasi akses dan memastikan masa tenang dan menahan diri dari operasi militer selama masa kampanye vaksinasi. 

Dia menambahkan bahwa Amerika Serikat mendesak Israel untuk menghindari perintah evakuasi lebih lanjut selama periode ini.

Pertumpahan darah terbaru dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun dipicu pada 7 Oktober ketika kelompok Islam Palestina Hamas menyerang Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, menurut penghitungan Israel.

Serangan Israel selanjutnya terhadap daerah kantong yang dikuasai Hamas telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan setempat, sementara juga membuat hampir seluruh penduduk berjumlah 2,3 juta orang mengungsi, menyebabkan krisis kelaparan dan mengarah pada tuduhan genosida di Pengadilan Dunia yang dibantah Israel. .

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB pada hari Rabu mengatakan operasi bantuan di Gaza sangat dibatasi oleh permusuhan, ketidakamanan, dan perintah evakuasi massal yang mempengaruhi jalur dan fasilitas transportasi bantuan.

Penjabat kepala bantuan PBB Joyce Msuya mengatakan pada hari Kamis bahwa untuk pertama kalinya dalam perang yang berlangsung hampir 11 bulan, Israel telah membatalkan perintah evakuasi di tiga blok di Deir al-Balah, dan menambahkan: 

“Tim kami sedang bekerja untuk memastikan apakah kami dapat melakukannya sekarang. kembali ke tempat kami harus berangkat pada tanggal 25 Agustus,” katanya

Perintah evakuasi yang dikeluarkan pada hari Minggu telah menyebabkan relokasi staf PBB yang terbesar sejak starf tersebut terpaksa meninggalkan Gaza utara pada bulan Oktober 2023. Perintah evakuasi tersebut berdampak pada sekitar 200 staf, lebih dari selusin wisma yang digunakan oleh PBB dan kelompok bantuan serta empat gudang PBB.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper