Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Israel Kembali Serang Tepi Barat, 10 Warga Palestina Tewas

Sedikitnya 10 warga Palestina tewas saat ratusan tentara Israel menyerbu kota Jenin dan Tulkarm serta daerah lain di Tepi Barat.
Asap akibat ledakan setelah militer Israel mengeluarkan perintah untuk mengevakuasi sebagian kota di Khan Younis, Gaza Selatan, Senin (22/7/2024). Bloomberg/Ahmad Salem
Asap akibat ledakan setelah militer Israel mengeluarkan perintah untuk mengevakuasi sebagian kota di Khan Younis, Gaza Selatan, Senin (22/7/2024). Bloomberg/Ahmad Salem

Bisnis.com, JAKARTA - Ratusan tentara Israel yang didukung oleh helikopter, drone, dan pengangkut personel lapis baja menyerbu kota Jenin dan Tulkarm serta daerah lain di Tepi Barat yang diduduki pada hari Rabu waktu setempat dan menewaskan sedikitnya 10 warga Palestina.

Mengutip Reuters pada Kamis (29/8/2024), penyerangan tersebut menjadi salah satu yang terbesar di Tepi Barat selama beberapa bulan terakhir. Hal ini terjadi setelah serangkaian serangan kecil di wilayah tersebut selama beberapa pekan terakhir ketika pasukan Israel berusaha menghancurkan kelompok pejuang dari kelompok militan Palestina.

Ketika pasukan Israel memerangi militan Hamas di Jalur Gaza dan menghadapi peningkatan ketegangan yang serius dengan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon selatan, operasi hari Rabu ini menggarisbawahi berbagai ancaman keamanan yang telah dihadapi Israel sejak dimulainya perang Gaza tahun lalu.

Sayap bersenjata Hamas, Jihad Islam dan faksi Fatah mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa orang-orang bersenjata mereka meledakkan bom terhadap kendaraan militer Israel di Jenin, Tulkarm dan Far'a, sebuah kota di Lembah Jordan.

Setelah serangan awal, suara tembakan dan ledakan terdengar dari kamp pengungsi Jenin yang padat, sebuah kota yang dibangun berdekatan dengan distrik perkotaan utama yang telah menjadi sarang aktivitas militan selama bertahun-tahun.

Otoritas kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 10 warga Palestina telah terbunuh di berbagai wilayah Tepi Barat oleh pasukan Israel selama operasi tersebut.

Tak jauh dari luar Jenin, darah membasahi tanah di samping mobil yang rusak dan kawah akibat serangan pesawat tak berawak yang menurut militer Israel telah menewaskan tiga militan.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan pasukan telah mengepung rumah sakit utama di Jenin, menutup akses dengan gundukan tanah – sebuah tindakan yang menurut militer dimaksudkan untuk mencegah para pejuang mencari perlindungan.

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan operasi hari Rabu tersebut dilakukan menyusul peningkatan tajam aktivitas militan dalam beberapa bulan terakhir, dengan lebih dari 150 serangan dari Tulkarem dan Jenin yang melibatkan penembakan atau bahan peledak selama setahun terakhir.

Dia mengatakan militer menilai ada ancaman langsung terhadap warga sipil. Namun, operasi tersebut merupakan bagian dari strategi luas yang bertujuan menggagalkan serangan.

“Ancaman teror di wilayah ini bukanlah hal baru, ini belum dimulai kemarin dan tidak akan berakhir besok,” kata Letnan Kolonel Nadav Shoshani dalam jumpa pers.

Sebelumnya, militer merilis nama lima warga Palestina yang diidentifikasi sebagai militan yang terbunuh di Tulkarm pada hari Senin. Dua diklaim oleh Hamas dan tiga oleh Jihad Islam.

Bentrokan di Tepi Barat meningkat sejak dimulainya perang Israel-Hamas di Gaza. Israel, yang mengatakan Iran menyediakan senjata dan dukungan kepada faksi-faksi militan, telah meningkatkan operasinya, sementara pemukim Yahudi juga sering melancarkan serangan main hakim sendiri terhadap komunitas Palestina.

Kementerian Kesehatan Palestina menyebut, ribuan warga Palestina telah ditangkap dalam penggerebekan dan lebih dari 660 orang, baik pejuang maupun warga sipil, telah terbunuh di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak perang di Gaza dimulai hampir 11 bulan lalu.

Sementara itu, pihak Israel menyebut, setidaknya 30 warga Israel telah tewas dalam serangan di Yerusalem dan Tepi Barat selama periode tersebut.

Putaran terakhir kekerasan Israel-Palestina dimulai pada 7 Oktober setelah militan Hamas menyerbu dari Gaza ke Israel selatan, menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut data Israel.

Kampanye Israel di Gaza sejak itu telah menghancurkan sebagian besar daerah kantong tersebut, membuat hampir 2,3 juta penduduknya terpaksa mengungsi beberapa kali, meningkatkan kelaparan dan penyakit yang mematikan serta menewaskan lebih dari 40.500 orang, kata pejabat kesehatan Palestina.

Perundingan yang dimediasi secara internasional untuk mengakhiri konflik terus berlanjut, dengan Hamas dan Israel saling menyalahkan atas kurangnya kemajuan, dan AS menyatakan optimisme bahwa gencatan senjata dapat dicapai.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper