Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menunjuk Muhadjir Effendy sebagai pelaksana tugas (Plt) Menteri Sosial usai keputusan mundur dari Tri Rismaharini (Risma).
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan bahwa langkah ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) No. 100/P Tahun 2024 tentang pemberhentian dengan hormat, Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
“Keppres tersebut merupakan tindak lanjut dari permohonan pengunduran diri Tri Rismaharini sebagai Mensos yang telah disetujui oleh Bapak Presiden. Permohonan pengunduran diri Tri Rismaharini terkait pencalonan dan pendaftaran yang bersangkutan sebagai bakal calon Gubernur Jawa Timur,” ujarnya kepada Bisnis melalui pesan teks, Jumat (5/9/2024).
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa tugas Muhadjir sebagai Mensos akan berjalan sampai adanya pengganti definitif dari Kepala Negara.
“Presiden juga menunjuk Muhajir Effendy, Menko PMK, sebagai Pelaksana Tugas, wewenang dan tanggungjawab Mensos sampai diangkatnya Mensos definitif,” pungkas Ari.
Sekadar informasi, selain Risma, Jokowi menyampaikan bahwa Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga telah mengajukan mundur dari pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga
Namun, berbeda dengan Tri Rismaharini yang keputusannya untuk memilih mundur dari posisinya sebagai Menteri Sosial (Mensos) telah disetujui, Pramono belum mendapatkan tandatangan dari orang nomor satu di Indonesia tersebut.
“[Pramono] sudah juga [mengajukan mundur], tetapi belum saya tandatangani,” ujarnya usai meresmikan Flyover Djuanda, 9 Jembatan Callender Hamilton dan Pelaksanaan Inpres Jalan Daerah di Provinsi Jawa Timur, Jumat (6/9/2024).
Lebih lanjut, Kepala Negara mengatakan telah menandatangani surat keputusan Tri Rismaharini yang memilih untuk mundur dari posisinya sebagai Menteri Sosial (Mensos).
“Saya sudah saya tandatangani keputusan untuk pemberhentiannya tetapi penggantinya nanti sebentar lagi,” ucapnya.
Presiden Ke-7 RI itu pun mengamini bahwa tak menampik kemungkinan dirinya bakal melakukan perombakan (reshuffle) kabinet kembali dalam waktu dekat.
“Ya bisa [reshuffle lagi],” tandas Jokowi.