Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan bahwa kerja sama multiagama perlu dilakukan sebagai upaya untuk menyelesaikan konflik di dunia.
Dia mengatakan bahwa saat ini mengingat konflik sedang berkecamuk di berbagai belahan dunia, di Palestina, Ukraina, hingga di Afghanistan.
Adapun, Retno mengatakan bahwa Indonesia sejauh ini telah sungguh-sungguh melibatkan para pemimpin agama global untuk berdiskusi tentang perdamaian dan toleransi.
"Penyelesaian konflik ini memerlukan kesediaan pihak-pihak yang berkonflik untuk terlibat dalam dialog konstruktif. Namun kesediaan ini tidak jatuh dari langit. Kita harus mengejarnya," katanya, saat membuka Konferensi Internasional Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB), di Hotel Shangri-La Jakarta, pada Rabu (10/7/2024).
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa saat ini pencarian perdamaian masih tetap mendesak dan sulit dilakukan, karena lanskap global sangat kompleks.
Retno menegaskan bahwa konflik itu pada hakikatnya tidak bersifat keagamaan, namun unsur-unsur keagamaan sering kali menimbulkan ketegangan yang semakin meningkat.
Baca Juga
Oleh karena itu, menurutnya penting untuk memahami keberagaman keyakinan. Suatu ikhtiar untuk selalu memupuk kebebasan beragama dan harus dijamin secara hukum.
Retno mengatakan bahwa dialog antaragama juga merupakan bagian penting dari diplomasi Indonesia.
Selain itu, dia mengatakan bahwa Indonesia memiliki 34 negara mitra dialog antaragama untuk berkolaborasi dalam mempromosikan literasi lintas budaya dan agama.
Bahkan, menurutnya, untuk mengatasi situasi di Afghanistan, Indonesia juga melibatkan pelajar untuk terlibat dalam dialog dan berbagi kurikulum madrasah, untuk membuka jalan bagi akses perempuan Afghanistan terhadap pendidikan.
Kemudian dia menegaskan bahwa perbedaan yang mencolok tidak boleh jadi penghalang untuk meningkatkan rasa hormat dan kolaborasi demi kemanusiaan.
Adapun Retno menegaskan bahwa hal ini pula yang menjadi alasan Indonesia memperjuangkan Palestina, mendorong gencatan senjata segera dan permanen di Gaza, serta pemberian bantuan kemanusiaan tanpa hambatan.
Menurutnya, hal itu penting untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa dan melanjutkan proses perdamaian untuk solusi dua negara.
"Perbedaan kita harus menjadi kekuatan dan aset kita, bukan kelemahan. Melalui dialog dan kolaborasi multiagama, mari kita membangun dunia yang lebih baik dan damai. Dan terima kasih banyak," ucapnya.
Seperti diketahui, Menlu RI Retno Marsudi membuka Konferensi Internasional Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) atau International Conference on Cross-Cultural Religious Literacy, di Hotel Shangri-La, Jakarta, pada Rabu (10/7/2024).
Konferensi ini digelar selama 2 hari, pada 10-11 Juli 2024, dan pada hari pertama dihadiri sebanyak 22 perwakilan negara asing di Jakarta, termasuk sejumlah duta besar.
Adapun duta besar itu di antaranya, Duta Besar Austria, Duta Besar Yordania, Duta Besar Romania, Duta Besar Spanyol, dan Duta Besar Uni Emirat Arab, dan Duta Besar Vatikan.