Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Parpol Saling Tunggu di Pilkada Jakarta, Kans Tiga Poros Terbuka?

Partai politik tampak masih saling menunggu langkah lawan sebelum mengambil keputusan ihwal sosok cagub-cawagubdi Pilkada Jakarta 2024.
Petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Jatinegara melintas di dekat kotak suara Pemilu 2024 di GOR Otista, Jakarta, Kamis (29/2/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Jatinegara melintas di dekat kotak suara Pemilu 2024 di GOR Otista, Jakarta, Kamis (29/2/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

HANYA DUA POROS?

Menurut Pasal 40 ayat (1) UU No. 10/2016 tentang Pilkada, hanya partai politik atau gabungan partai politik dengan minimal 20% dari total kursi di DPRD yang bisa mencalonkan kepala daerah.

Menurut hasil Pileg 2024, PKS merupakan pemenang dengan memperoleh 16,68% dari total kursi yang ada di DPRD Jakarta. PDIP mengikuti dengan 14,01% kursi.

Lalu, partai politik lain yang meraih kursi di DPRD Jakarta yaitu Demokrat (7,32%), PAN (7,51%), PSI (7,68%), PKB (7,76%), Golkar (8,53%), Nasdem (8,99%), dan Gerindra (12%).

Saat ini, pembicaraan bakal cagub-cawagub Jakarta 2024 masih lebih banyak mengerucut ke dua poros saja yaitu calon koalisi pendukung Anies (PKS, PDIP, PKB, Nasdem) dan KIM (Gerindra, Golkar, PSI, PAN, Demokrat).

Tak heran, Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron memprediksi hanya akan ada dua bakal pasangan cagub-cawagub yang akan berebut suara dalam ajang Pilgub Jakarta 2024.

"Head to head [satu lawan satu]. Saya mengkalkulasi ya ini akan ada head to head yah jika independen tidak bisa maju," jelas Hero di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2024).

Ilustrasi - surat suara Pemilu 2024
Ilustrasi - surat suara Pemilu 2024

Meski demikian, PDIP sudah sempat mewacanakan poros ketiga di Pilkada Jakarta 2024. PDIP juga membujuk PKB untuk bentuk poros baru di luar poros Anies dan KIM.

Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga menjelaskan, kerja sama antara PDIP (miliki 14,01% dari total kursi di DPRD Jakarta) dengan PKB (miliki 7,76% dari total kursi di DPRD Jakarta) sudah cukup untuk mengajukan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta 2024.

Bahkan, sambungnya, kerja sama kedua partai politik itu juga bisa diperluas ke Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024. Skenarionya, PKB bisa mendapatkan posisi bakal calon gubernur Jakarta 2024, sedangkan PDIP yang mendapatkan posisi bakal calon gubernur Jatim 2024 atau malah sebaliknya.

"Kalau misalnya di Jakarta, misalnya ini berandai-andai, PKB menjadi calon gubernurnya, boleh enggak di Jawa Timur, PDIP yang menjadi calon gubernurnya, boleh kan?" jelas Eriko di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2024).

Menanggapi wacana tersebut, Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda mengaku, tawaran PDIP tersebut patut dipertimbangkan.

"Tawaran Eriko menarik, menarik tawaran itu," ujar Huda di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2024).

Di samping itu semuanya, yang pasti warga Jakarta harus menunggu terlebih dahulu sekitar dua bulan lagi sebelum ada kepastian siapa saja pilihan calon pemimpin mereka. Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru akan membuka pendaftaran calon kepala daerah pada 27-29 Agustus 2024.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper