Bisnis.com, JAKARTA – Tank-tank Israel yang didukung oleh pesawat tempur dan pesawat tak berawak bergerak lebih dalam ke bagian barat kota Rafah, Jalur Gaza, pada Rabu (19/6/2024).
Melansir Reuters, pergerakan tank-tank Israel tersebut menewaskan delapan orang, demikian menurut penduduk dan petugas medis Palestina.
Warga mengatakan tank-tank tersebut bergerak ke lima lingkungan setelah tengah malam. Tembakan berat dan tembakan senapan menghantam tenda-tenda keluarga pengungsi di daerah Al-Mawasi, lebih jauh ke arah barat daerah kantong pantai.
Sekitar delapan bulan setelah perang, belum ada tanda-tanda mereda dalam pertempuran karena upaya mediator internasional, yang didukung oleh Amerika Serikat, gagal membujuk Israel dan Hamas untuk menyetujui gencatan senjata.
Sebanyak 12 warga Palestina juga tewas dalam serangan Israel yang menghantam sekelompok warga dan pedagang di bagian selatan Jalur Gaza, menurut sumber-sumber medis kepada Reuters.
Warga tersebut terkena serangan ketika mereka sedang menunggu konvoi truk-truk bantuan yang membawa barang-barang melalui penyeberangan Kerem Shalom di Jalan Salahuddin di timur laut Rafah.
Baca Juga
Pasukan Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dan merebut sebagian besar wilayah Palestina, namun belum berhasil mencapai tujuan Israel untuk menghabisi Hamas dan membebaskan para sandera Israel.
Petugas medis dan media Hamas mengatakan delapan orang Palestina tewas di Al-Mawasi dan banyak keluarga yang melarikan diri ke utara karena panik. Mereka tidak mengidentifikasi korban tewas, dan militer Israel mengatakan sedang menyelidiki laporan tersebut.
Warga mengatakan pasukan tentara Israel meledakkan beberapa rumah di Rafah barat, yang telah melindungi lebih dari setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza sebelum bulan lalu, ketika Israel memulai serangan daratnya dan memaksa sebagian besar penduduk untuk pergi ke utara.
Beberapa tokoh PBB dan Palestina mengatakan bahwa jumlah mereka yang masih bertahan hanya kurang dari 100.000 orang.
Seorang warga Rafah yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan serangan pasukan Israel di Rafah semalam sangat mengerikan. Mereka menembaki wilayah barat dengan pesawat, drone, dan tank.
"Peluru dan peluru mendarat di daerah Mawasi dekat tempat orang-orang tidur, membunuh dan melukai banyak orang," katanya kepada Reuters.
Kolonel Liron Batito, kepala Brigade Givati Israel, menyebutkan pasukan berencana menghadapi para pejuang Hamas di dua lokasi lagi di Rafah, Shaboura dan Tel Al-Sultan.
"Batalion-batalion Hamas di sana belum terlalu lemah dan kami harus menghancurkannya secara total. Kami memperkirakan kurang lebih satu bulan, dengan intensitas seperti ini," ujarnya.
Militer Israel tetap menguasai perbatasan antara Rafah dan Mesir. Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan penyeberangan Rafah, satu-satunya jendela bagi sebagian besar penduduk Gaza untuk berhubungan dengan dunia luar, dihancurkan, gedung-gedung dibakar, dan tank-tank Israel diposisikan di sana dengan bendera Israel berkibar di beberapa tempat.
Militer Israel mengatakan bahwa bantuan yang masuk ke Gaza tidak terhalang oleh kerusakan tersebut.
Lebih jauh ke utara, Israel mengirim sejumlah tank kembali ke lingkungan Zeitoun di Kota Gaza, dan penduduk melaporkan adanya tembakan dari tank dan pesawat tempur, serta suara baku tembak dengan para pejuang yang dipimpin Hamas.
Di daerah pinggiran Kota Gaza lainnya, Sheikh Radwan, sebuah serangan udara Israel terhadap sebuah rumah menewaskan empat orang Palestina, termasuk seorang anak, kata petugas medis. Total 20 orang tewas di seluruh Gaza.
Sayap-sayap bersenjata Hamas dan Jihad Islam mengatakan bahwa para pejuang melawan pasukan Israel dengan roket-roket anti-tank dan bom-bom mortir, dan di beberapa daerah meledakkan alat peledak yang sudah ditanam sebelumnya terhadap unit-unit militer.
Kemudian pada hari Rabu, orang-orang bersenjata Palestina menembakkan roket-roket ke arah penyeberangan Kerem Shalom di Gaza selatan, kata militer Israel.