Bisnis.com, JAKARTA - Rusia dan China, dua negara yang memegang hak veto di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), khawatir dengan proposal yang diajukan Presiden Joe Biden untuk gencatan senjata antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza.
Dilansir dari Aljazair, sebuah resolusi membutuhkan setidaknya sembilan suara yang mendukung dan tidak ada veto dari AS, Prancis, Inggris, China atau Rusia untuk dapat disahkan.
Biden sebelumnya telah menyusun rencana gencatan senjata dalam tiga fase untuk Jalur Gaza yang dia gambarkan sebagai inisiatif Israel. AS sedang mencari dukungan internasional terhadap rencana yang masih dipelajari Hamas itu.
AS mengumumkan rancangan resolusi itu kepada Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara. Usulan gencatan senjata itu disambut baik dengan menggambarkan sebagai hal yang dapat diterima Israel dan menyerukan Hamas untuk juga menerimanya, serta mendesak kedua belah pihak untuk sepenuhnya melaksanakan ketentuan-ketentuannya tanpa penundaan dan tanpa syarat.
Reuters melaporkan bahwa dokumen tersebut mencantumkan beberapa rincian proposal tersebut dengan gencatan senjata penuh dan menyeluruh di Jalur Gaza sebagai bagian dari fase pertama dan diakhirinya permusuhan secara permanen atas kesepakatan para pihak, di fase kedua.
Para diplomat mengatakan bahwa beberapa anggota dewan mempertanyakan sikap Israel yang benar-benar bisa menerima proposal tersebut dan ingin dewan mematuhi permintaan sejak Maret lalu untuk segera melakukan gencatan senjata dan pembebasan semua sandera tanpa syarat.
Baca Juga
Rusia mengusulkan amandemen atau perubahan untuk proposal yang diajukan AS, termasuk menyerukan Hamas dan Israel untuk menerima proposal tersebut dan menuntut gencatan senjata segera, tanpa syarat dan permanen yang dihormati oleh semua pihak.
Selain itu, pihak Moskow juga ingin rancangan tersebut menekankan bahwa gencatan senjata tahap pertama akan tetap berlaku selama negosiasi tahap kedua berlanjut.
Perundingan AS, Mesir dan Qatar telah berusaha dilakukan untuk menengahi gencatan senjata selama berbulan-bulan. Hamas mengatakan mereka menginginkan diakhirinya perang di Jalur Gaza secara permanen dan penarikan Israel dari wilayah yang berpenduduk 2,3 juta orang itu.