Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Putin Murka! Tak Hanya Nuklir, Ini Ancaman Barunya ke Sekutu Ukraina

Putin menyiapkan balasan bagi negara-negara Barat yang telah memberikan lampu hijau kepada Ukraina untuk menyerang sasaran di wilayah Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato tahunannya kepada Majelis Federal di Moskow, Rusia 21 Februari 2023. Sputnik/Pavel Bednyakov/Kremlin via REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato tahunannya kepada Majelis Federal di Moskow, Rusia 21 Februari 2023. Sputnik/Pavel Bednyakov/Kremlin via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin menyiapkan balasan bagi negara-negara Barat yang telah memberi lampu hijau kepada Ukraina untuk menyerang sasaran di wilayah Rusia.

Putin mengingatkan agar Barat mempertimbangkan langkah itu kembali, jika tidak ingin adanya konsekuensi yang serius.

Adapun, Rusia sedang mempertimbangkan langkah untuk mempersenjatai musuh-musuh Barat di seluruh dunia dengan senjata canggih jarak jauh sebagai pembalasan, dengan senjata yang serupa dengan yang diberikan Barat kepada Ukraina

Dia menegaskan bahwa rudal jarak jauh yang dipasok negara-negara Barat ke Ukraina adalah termasuk dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

“Kami berpikir jika seseorang berpikir mungkin untuk memasok senjata semacam itu ke zona perang untuk menyerang wilayah kami dan menciptakan masalah bagi kami, lalu mengapa kami tidak memiliki hak untuk memasok senjata dengan kelas yang sama kepada mereka [musuh Barat],“ kata Putin, dilansir Reuters, pada Jumat (7/6/2024).

Pernyataan Putin tersebut menunjukkan bahwa dia dapat memasok senjata kepada kelompok negara yang memusuhi AS, seperti milisi yang didukung Iran di Irak dan Suriah yang secara berkala meluncurkan roket dan drone ke arah pasukan AS. Namun sejauh ini belum jelas Putin akan memberikan senjata kepada negara mana dalam kasus Inggris.

Tanggapan Biden

Menanggapi pernyataan Putin, Presiden AS Joe Biden mengatakan pada saat peringatan D-Day di Prancis bahwa Ukraina terbatas dalam menembakkan senjata yang dipasok AS ke sasaran di Rusia dekat perbatasan negara tersebut.

“Kami tidak berbicara tentang memberi mereka senjata untuk menyerang Moskow, untuk menyerang Kremlin. Tepat di seberang perbatasan di mana mereka [Ukraina] menerima tembakan senjata konvensional yang signifikan yang digunakan oleh Rusia ke Ukraina untuk membunuh warga Ukraina,” kata Biden.

Adapun Biden mengacu pada pasukan dan artileri Rusia yang dikerahkan tepat di wilayah Rusia untuk mendukung serangan Rusia terhadap Kota Kharkiv di Ukraina Timur Laut, yang juga terkena bom yang diluncurkan oleh jet Rusia dari wilayah udaranya.

Juru Bicara Putin Dmitry Peskov mengatakan kepada TV pemerintah bahwa dia yakin peringatan Putin tersebut telah didengar di negara-negara Barat dan dia yakin peringatan tersebut sudah dipelajari.

“Mereka perlu memperhitungkan kami dan posisi kami. Kami tidak akan mengkompromikan kepentingan kami,” kata Peskov.

Kemudian saat ditanyai soal Kremlin yang akan menyebutkan negara atau wilayah mana yang mungkin Rusia akan memasok senjata dengan cara ini, dia menjawab tidak.

"Ini adalah pernyataan yang sangat penting dan sangat transparan bahwa pasokan senjata yang akan ditembakkan kepada kita tidak dapat dibiarkan begitu saja tanpa konsekuensi, dan konsekuensi tersebut pasti akan dating," ucapnya.

Washington sebelumnya melarang Kyiv menyerang wilayah Rusia dengan ATACMS, yang memiliki jangkauan hingga 186 mil (300 km), dan senjata jarak jauh lainnya yang dipasok AS.

Pernyataan Inggris 

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron, saat berkunjung ke Kyiv pada 3 Mei, mengatakan bahwa Ukraina mempunyai hak untuk menggunakan senjata yang disediakan oleh Inggris untuk menyerang sasaran di Rusia, dan menyerahkan keputusan itu kepada Kyiv.

Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia dan Mantan Presiden Dmitry Medvedev, menguraikan hal yang sedang dipertimbangkan Moskow, dengan mengatakan bahwa kata-kata Putin mewakili perubahan yang sangat signifikan dalam kebijakan luar negeri Rusia.

“Biarlah AS dan sekutunya kini merasakan penggunaan langsung senjata Rusia oleh pihak ketiga. Orang-orang atau wilayah ini sengaja tidak disebutkan namanya, tapi mereka bisa saja menganggap Pindostan [AS] dan kawan-kawannya sebagai musuh mereka,” tulis Medvedev dalam pernyataan resminya di Telegram, menggunakan kata slang Rusia yang menghina Amerika Serikat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper