Bisnis.com, JAKARTA — Kadidat bakal calon gubernur dan wakil gubernur pada pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta 2024 tampaknya masih samar.
Hingga awal Juni 2024, setidaknya baru Anies Rasyid Baswedan yang hampir pasti meraih ‘tiket’ ke Pilkada Jakarta. Gubernur DKI 2017–2022 itu mendapatkan dukungan dari sejumlah partai, terutama dari perwakilan daerah, serta meraih sokongan dari simpul relawan yang membantunya dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024.
Di sisi lain, Budisatrio Djiwandono, keponakan Prabowo Subianto yang juga merupakan kader Partai Gerindra, memastikan dirinya tidak maju dalam kontestasi Pilkada Jakarta. Gerindra, jelasnya, telah menugaskan dirinya untuk berfokus sebagai legislator DPR RI.
Golkar juga masih menjajaki sejumlah nama untuk disodorkan ke Pilkada Jakarta 2024. Ridwan Kamil dan Erwin Aksa sebelumnya telah disuarakan partai berlogo pohon beringin itu untuk Pilgub Jakarta, di samping nama pesohor Raffi Ahmad. Kendati begitu, belum ada tanda keputusan Golkar mengerucut pada figur pasti cagub Jakarta 2024.
Sementara itu, kader PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga belum pasti bertarung di Pilkada Jakarta 2024. Belum ada kepastian dari PDIP untuk menugaskan Gubernur DKI 2014–2017 itu untuk maju di Pilkada Jakarta lantaran Ahok juga diwacanakan untuk mengadang laju Bobby Nasution, menantu Presiden Joko Widodo, di Pilgub Sumatra Utara 2024.
Selain Anies, nama Kaesang Pangarep pun kian ramai diperbincangkan untuk maju sebagai kandidat dalam pemilihan Pilkada 2024. Kendati begitu, belum ada keputusan resmi terkait majunya putra bungsu Presiden Joko Widodo ke Pilkada Jakarta 2024.
Baca Juga
ANIES FIGUR DOMINAN
Meskipun belum mendapatkan rekomendasi resmi, Anies Baswedan menjadi figur yang dipertimbangkan oleh banyak partai. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah mendapatkan rekomendasi dari tingkat daerah untuk mengusung mantan rektor Universitas Paramadina itu ke Pilkada Jakarta 2024.
"DPW Jakarta sudah memutuskan untuk mengusulkan Anies Baswedan sebagai Bacagub ke DPP. Nah, selanjutnya ada mekanisme di internal. Jadi, kita tunggu keputusan DPP," kata Ketua DPP PKS Ahmad Mabruri pekan lalu.
Selain PKB dan PKS, Partai Nasdem juga mempertimbangkan Anies untuk maju di Pilkada Serentak 2024. Kendati mengutamakan kader, Nasdem membuka diri untuk memberikan surat rekomendasi kepada mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Mungkin saja, ini kan sangat dinamis. Pak Anies, mungkin Pak Roni [Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni], mungkin Wibi sepupu saya, [Ketua DPW Partai NasDem DKI Jakarta] Wibi Andrino," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai NasDem Prananda Surya Paloh, seperti dilansir Antara, Selasa (28/5/2024).
Nama Anies juga sebelumnya telah masuk dalam daftar kandidat cagub Pilkada Jakarta 2024 yang dipertimbangkan Partai Amanat Nasional (PAN). Ketua Fraksi PAN DPR, Saleh Partaonan Daulay, mengatakan pihaknya sedang mencermati tokoh yang paling berpeluang memenangkan Pilkada Jakarta 2024, termasuk Anies.
Selain itu, ada empat nama yang didorong PAN untuk maju yaitu putri Ketua Umum Zulkifli Hasan yaitu Zita Anjani dan para mantan pesohor seperti Eko Patrio, Pasha Ungu, dan Uya Kuya.
Teranyar, PDI Perjuangan (PDIP) juga mempertimbangkan Anies di antara sejumlah nama yang akan diusung dalam ajang Pilkada Jakarta 2024.
Juru Bicara Tim Pemenangan Pilkada PDIP Chico Hakim menjelaskan, pengurus pusat masih menerima usulan dari bawah untuk kandidat calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta 2024. Dari usulan tersebut, ada usulan untuk mendukung sosok eksternal atau non-kader PDIP.
"Ada juga nama gubernur yang terakhir Anies Baswedan, disebut oleh teman-teman dari DPC [dewan pengurus cabang], DPD [dewan pengurus daerah]," ungkap Chico, Kamis (30/5/2024).
Meski demikian, Chico mengatakan PDIP akan memprioritaskan kader internal untuk diusung maju dalam ajang Pilkada Jakarta 2024. Menurutnya, ada setidaknya lima nama kader internal yang sering diusulkan.
"Nama-nama dari internal itu ada Pak Ahok, ada Pak Djarot, ada Mas Pras ketua DPRD, ada juga Charles Honoris, ada juga kader baru kita yang lumayan sensasional ya Pak Andika Perkasa," ujarnya.
MENCARI LAWAN ANIES
PDIP memang belum resmi mendukung Anies untuk menjadi bakal cagub di Pilkada Jakarta 2024. Apalagi, kata Chico, PDIP akan berusaha menempatkan kadernya menjadi bakal calon gubernur bukan wakil gubernur.
Namun, partai berlogo banteng ini realistis dengan dinamika politik yang sering terjadi dan menyebabkan ada nama calon yang lebih kuat muncul sehingga PDIP akan mempertimbangkan mengusung kader di posisi bakal calon wakil gubernur.
Apalagi, lanjutnya, tidak ada satu partai politik yang punya kursi 20% di DPRD DKI Jakarta. Oleh sebab itu, setiap partai politik harus bangun kerja sama politik dalam janag Pilkada Jakarta 2024.
“Pengurus pusat PDIP belum lakukan komunikasi formal untuk bangun kerja sama politik dengan partai politik lain. Meski demikian, dia yakin DPD PDIP Jakarta sudah buka jalur komunikasi dengan partai politik lain,” kata Chico.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil menegaskan dirinya siap melawan Anies Baswedan dalam ajang Pilkada Jakarta 2024.
Namun, RK, sapaan Ridwan Kamil, mengakui belum ada kepastian di provinsi mana dirinya akan maju sebagai calon gubernur. Alasannya, Golkar memberikan tugas untuk menaikkan elektabilitas di Jakarta sekaligus Jabar.
Meski demikian, RK mengaku ketidakpastian itu bukan karena Anies Baswedan. Mantan gubernur Jawa Barat (Jabar) ini membantah isu dirinya hanya akan maju sebagai calon gubernur Jakarta 2024 apabila Anies juga maju.
"Enggak ada hubungan dengan Mas Anies. Hidup saya ya gimana saya, enggak ditentukan apakah orang lain maju atau tidak," kata RK di Bandara Internasional Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu (2/5/2024).
Dia mencontohkan kontestasi Pilkada Jabar 2018 dan Pilkada Bandung 2013. RK mengaku tetap maju meski tak banyak didukung partai politik dan banyak lawannya yang lebih berpengalaman.
Oleh sebab itu, dia mengaku tidak takut meski Anies sudah lebih berpengalaman di Jakarta. Menurut RK, elektabilitas alias tingkat keterpilihannya di Jakarta juga cukup bersaing.
"Optimislah, survei kan juga enggak jelek-jelek amat," jelasnya.
Di sisi lain, kans Kaesang Pangarep untuk maju sebagai kandidat dalam pemilihan Pilkada 2024 kian terbuka. Putra bungsu Presiden Joko Widodo yang sekaligus merupakan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu mendapatkan sinyal positif dari sejumlah partai lain, termasuk Partai Gerindra.
Awalnya, suami dari Erina Gudono ini diarahkan untuk menjadi bakal calon wakil gubernur (cawagub) di Pilkada Jakarta 2024. Dia digadang-gadang menjadi pendamping Budisatrio Djiwandono.
Apalagi, Mahkamah Agung (MA) baru saja menetapkan putusan terbaru yang mewajibkan Komisi Pemilihan Umum tidak membatasi batas minimal usia kepala daerah. mencabut ketentuan Pasal 4 ayat (1) huruf d Peraturan KPU No. 9/2020 yang mengatur soal syarat minimal usia kepala daerah ketika mendaftar karena dianggap bertentangan dengan UU No. 10/2016 tentang Pilkada.
PSI sebenarnya telah membantah wacana yang berkembang di publik terkait hubungan putusan MA tersebut dengan peluang Kaesang maju di Pilkada 2024. Namun, partai yang mengklaim dirinya sebagai representasi kaum muda ini masih menunggu keputusan Kaesang untuk bertarung di kontestasi Pilgub Jakarta.
Di sisi lain, Budisatrio atau Budi Djiwandono, telah menegaskan bahwa dirinya mendapatkan penugasan dari Partai Gerindra untuk tetap menjadi anggota DPR RI. Sosok lain diklaim telah disiapkan partai untuk Pilkada Jakarta.
Dengan begitu, peluang Kaesang untuk berkontestasi di Pilkada Jakarta diyakini terbuka. Bukan sebagai cawagub, kans Kaesang untuk menjadi calon gubernur di Jakarta pun semakin besar.