Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden disebut tengah mencari seseorang level manajer untuk mengurusi kontennya.
Konten yang akan menjadi tanggung jawab manajer tersebut yakni konten Meme untuk dipakai dalam kampanye politik.
Di dalam daftar lowongan yang diposting oleh kampanye Biden, terdapat lowongan kerja dengan judul: "manajer mitra, halaman konten, dan meme".
Deskripsi pekerjaannya mengatakan orang tersebut akan membangun dan memelihara hubungan dengan podcaster, perusahaan media digital, dan halaman meme besar.
Meme menjadi salah satu target untuk mencari audience di media sosial. Setidaknya satu meme dapat menarik minat jutaan orang setiap harinya melalui media sosial Instagram, Twitter, hingga TikTok.
Melansir dari Business Insider, kampanye dengan menggunakan meme ini sempat dipakai oleh Mike Bloomberg dan FuckJerry pada 2020. Setidaknya satu halaman meme Instagram memiliki hampir 15 juta pengikut.
Baca Juga
Tidak jelas berapa banyak biaya yang dibayarkan kampanye Bloomberg untuk postingan di halaman tersebut, namun pada saat itu, kampanye tersebut menawarkan biaya tetap sebesar $150 kepada influencer media sosial dengan audiens 1.000 hingga 100.000 pengikut untuk membuat konten asli.
Menurut laman Laver, Joe Biden dan Kamala Harris membutuhkan kandidat yang sangat antusias menyampaikan konten politik kepada pemilih, terutama secara online.
Loker tersebut dikhususkan untuk kandidat yang memiliki minat mendalam terhadap politik dan mampu berkembang dalam lingkungan yang serba cepat.
Kemudian pekerjaan tersebut memerlukan pengalaman dua hingga empat tahun di industri video, media, atau hiburan. Pelamar juga harus memiliki keahlian di bidang media digital, dan — yang terpenting — wajib pindah ke Wilmington.
Bahkan gaji yang ditawarkan pun tidak main-main, Biden dan Kamala Haris siap menggaji manager meme sebesar $85.000 atau sekitar Rp1,3 miliar per tahun.
Pihak Biden percaya bahwa halaman meme merupakan salah satu konten paling populer di internet, yang juga bisa memanen jutaan suara dari gen Z.
Hal ini penting bagi Biden, yang kesulitan menarik perhatian pemilih muda. Dalam jajak pendapat, banyak pemilih muda mengatakan mereka tidak mengetahui upaya presiden untuk melawan krisis iklim atau kebijakan lainnya.
Selain itu, banyak anak muda yang tidak senang dengan cara Biden menangani perang di Gaza, Palestina.