Bisnis.com, JAKARTA — Megawati Soekarnoputri dinilai hanya menunda pernyataan sikap PDI Perjuangan sebagai oposisi terhadap pemerintah terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ketum PDIP itu disebut khawatir pernyataan sebagai oposisi dalam perhelatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-5 yang dihelat pada 24–26 Mei 2024 itu dapat berdampak kepada Pilkada Serentak 2024 pada November nanti.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengemukakan Megawati sengaja mengulur waktu untuk menyatakan sikap politiknya di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Pasalnya, menurut pria yang akrab disapa Ipang tersebut, PDI Perjuangan tidak ingin suaranya menurun drastis dan tidak punya teman koalisi di Pilkada Serentak 2024.
"Jadi dia sengaja mengulur waktu untuk menyatakan sikap politiknya di tahun 2025 nanti. Itu dilakukan Megawati agar Pilkada Serentak aman mereka," tuturnya kepada Bisnis di Jakarta, Senin (27/5/2024).
Menurut Ipang, jika Megawati mempertegas sikap politiknya pada saat Rakernas ke-5 PDI-Perjuangan kemarin dan menyatakan sikap oposisi, maka partai lain tidak akan ada yang mau berkoalisi sehingga suara PDI-Perjuangan juga bisa terjun bebas.
Baca Juga
"Apalagi suara yang dibidik PDI Perjuangan ini kan anak2 Gen Z. Gen Z di daerah ini tidak akan mau memilih kader PDI di daerah nanti," katanya.
Kendati demikian, menurut Ipang, sejumlah pernyataan Megawati Soekarnoputeri pada Rakernas kemarin telah menyiratkan bahwa PDI Perjuangan tetap bakal jadi oposisi di pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Coba aja dilihat judul Rakernas kemarin itu dan beberapa pernyataan Megawati. Itu kan menyiratkan dia tetap ingin oposisi, tapi mainnya tarik-ulur dulu," ujarnya.