Bisnis.com, JAKARTA - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan bahwa tanah di Solo Kota sudah habis.
Oleh sebab itu, Wapres Terpilih RI tersebut memberikan imbauan agar wilayah yang termasuk Solo Raya diminta bersiap.
Sebagaimana diketahui, Kota Surakarta memiliki beberapa daerah penyangga di sekitarnya.
Daerah penyangga yang dimaksud adalah Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten, sering disebut juga sebagai eks-Karesidenan Surakarta.
Investasi yang belakangan terjadi di Solo membuat lahan di Kota Surakarta habis. Untuk mengatasi hal ini, Gibran mengatakan akan berkolaborasi dengan wilayah yang termasuk Solo Raya.
“Tanah di Solo itu sudah habis. Kami harus mulai gandeng kabupaten sekitar, kabupaten penyangga. Mau bikin pabrik sudah enggak bisa di Solo, mau bikin mal atau convention hall yang super besar juga sudah enggak bisa di Solo. Ini artinya harus gandeng,” jelas Gibran.
Baca Juga
Menurut dia, sejumlah daerah sekitar Solo sudah berkembang, sebagai contoh Kecamatan Colomadu dan Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar; dan Solobaru, Kabupaten Sukoharjo.
Untuk wilayah Tawangmangu sendiri, rencananya akan disokong dari sektor pariwisatanya.
“Tawangmangu sekarang fokus ke pariwisata, nanti Solo harus siap dengan infrastrukturnya. Hotel, restoran, convention hall-nya, warganya juga harus siap menerima tamu dari dalam maupun luar negeri sewaktu-waktu,” ungkap dia.
Adapun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan realisasi investasi Kota Solo pada 2024 meningkat 100 persen dari target tahun lalu.
Realisasi investasi di Kota Solo 2023 senilai Rp917.758.926.569 dari target Rp600 miliar.