Bisnis.com, JAKARTA – Tiga negara Eropa, Norwegia, Irlandia, dan Spanyol akan mengakui kemerdekaan Palestina sebagai negara yang berdaulat.
Melansir Reuters, Rabu (22/5/2024), Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Soere mengatakan status Palestina sebagai negara berdaulat diharapkan akan membantu terciptanya perdamaian dengan Israel.
Dalam beberapa pekan terakhir, anggota Uni Eropa lainnya yakni Slovenia dan Malta juga telah mengindikasikan akan membuat pengakuan serupa, dengan alasan bahwa solusi dua negara sangat penting untuk perdamaian yang langgeng di wilayah tersebut.
"Di tengah-tengah perang, dengan puluhan ribu orang tewas dan terluka, kita harus tetap mempertahankan satu-satunya hal yang dapat memberikan rumah yang aman bagi warga Israel dan Palestina: dua negara yang dapat hidup damai satu sama lain," ujar Stoere dalam konferensi pers.
Sebelum pengumuman tersebut, sekitar 143 dari 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengakui negara Palestina.
Negara-negara Eropa telah mendekati masalah ini dengan cara yang berbeda. Beberapa negara, seperti Swedia, mengakui negara Palestina satu dekade yang lalu, sementara Prancis tidak berencana untuk melakukannya kecuali jika hal tersebut dapat menjadi alat yang efektif untuk membuat kemajuan menuju perdamaian.
Baca Juga
Perdana Menteri Irlandia Simon Harris mengatakan baik negaranya, Spanyol, maupun Norwegia akan mengambil langkah nasional apa pun yang diperlukan untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina.
"Saya yakin bahwa negara-negara lain akan bergabung dengan kami dalam mengambil langkah penting ini dalam beberapa minggu mendatang," ungkap Harris seperti dilansir Al Jazeera.
Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin mengatakan bahwa pengakuan kemerdekaan Palestina akan dilakukan pada 28 Mei 2024 mendatang.
Sementara itu, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan bahwa dewan menteri Spanyol tersebut juga akan mengakui negara Palestina merdeka pada 28 Mei.
Berbicara di parlemen Spanyol, Sanchez PM Israel Benjamin Netanyahu menempatkan solusi dua negara dalam "bahaya" dengan kebijakan "penderitaan dan kehancuran" di Gaza.
Imran Khan dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Amman, mengatakan bahwa Malta dan Slovenia juga diperkirakan akan membuat pengumuman yang sama.
"Mungkin tidak mengherankan jika Norwegia memimpin dalam hal ini karena mereka berada di belakang Perjanjian Oslo - perjanjian pada tahun 1993 yang benar-benar melakukan dua hal: Perjanjian tersebut mengakui Organisasi Pembebasan Palestina, PLO, sebagai perwakilan sah rakyat Palestina," tambah Khan.
Respons Israel
Merespons rencana pengakuan ini, Israel memanggil duta besarnya di Irlandia dan Norwegia sebagai bentuk kecaman terhadap keputusan tersebut.
Menteri Luar Negeri Israel Katz mengatakan negaranya tidak akan berpuas diri terhadap pihak-pihak yang merongrong kedaulatan dan membahayakan keamanan nasional.
”Irlandia dan Norwegia bermaksud untuk mengirim pesan kepada Palestina dan seluruh dunia hari ini: Terorisme harus dibayar," ungkap Katz seperti dikutip Bloomberg.
Ia mengeluarkan pernyataannya beberapa saat sebelum Spanyol juga mengatakan bahwa mereka akan secara resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka.