Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peringati Tragedi Nakba, Dubes Palestina: Kami Berjuang untuk Akhiri Perang Bodoh dengan Israel

Pemerintah dan rakyat Palestina akan terus berjuang, agar perang di Jalur Gaza dapat segera berakhir.
Gambar satelit menunjukkan perbatasan Barat Laut antara Israel dan Jalur Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, 28 Oktober 2023. Planet Labs Pbc/Handout via REUTERS
Gambar satelit menunjukkan perbatasan Barat Laut antara Israel dan Jalur Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, 28 Oktober 2023. Planet Labs Pbc/Handout via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Kedutaan Besar (Kedubes) Palestina kembali menyerukan untuk mengakhiri konflik yang masih berlangsung di Gaza, Palestina, saat memperingati 76 tahun tragedi Nakba, pada Rabu (15/5/2024). 

Duta Besar Palestina Zuhair Al Shun mengatakan bahwa tragedi Nakba yang merupakan pengusiran massal terhadap 750.000 warga Palestina pada 1948, adalah peristiwa yang penuh kesedihan. 

Dia menegaskan bahwa pemerintah dan rakyat Palestina akan terus berjuang, agar perang di Jalur Gaza dapat segera berakhir. 

"Kami akan terus berjuapemerintah dan rakyat Palestina akan terus berjuang, agar perang di Jalur Gaza dapat segera berakhir. ng. Kami memperjuangkan akhir dari okupasi [Israel] dan berjuang agar perang bodoh terhadap warga Palestina dimanapun segera berakhir," katanya, di Kedubes Palestina, Jakarta, saat peringatan 76 tahun tragedi Nakba, Rabu (15/5/2024).

Zuhair mengatakan bahwa korban jiwa di Jalur Gaza telah mencapai 35.000 orang dan krisis kemanusiaan sedang terjadi. Palestina hingga saat ini belum merdeka dari penjajahan. 

"76 tahun Palestina berada di bawah okupasi. Tidak ada yang bisa menerima ini, tidak ada yang mau rumahnya diambil oleh orang lain," ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa warga Palestina tentu mengharapkan terjadinya gencatan senjata dan terciptanya perdamaian di Jalur Gaza, untuk kehidupan normal warga Palestina. 

"Pemimpin dan warga Palestina masih menantikan perdamaian sesungguhnya, berdasarkan hukum internasional. Bukan perdamaian versi Israel, itu tidak dapat diterima," ucapnya. 

Sementara itu, dia mengatakan bahwa semua yang dihadapi oleh warga Palestina selama ini, segala kekejaman yang terjadi tidak luput dari pengaruh Barat.

"Yang terjadi pada tahun 1947-1948, diciptakan oleh Inggris, dengan dukungan Amerika Serikat (AS) dan negara lainnya," tambahnya. 

Seperti diketahui, Nakba yang berasal dari bahasa Arab, artinya "Bencana" merupakan peristiwa perpindahan massal dan perampasan hak milik warga Palestina selama perang Arab-Israel pada 1948.

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2022 lalu meminta agar peringatan tersebut diperingati pada setiap tanggal 15 Mei, untuk pertama kalinya dalam sejarah PBB. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper