Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Haji 2024, WHO Ungkap Temuan 3 Kasus Baru MERS-CoV di Arab Saudi, 1 Orang Meninggal

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan adanya temuan tiga kasus baru akibat virus corona sindrom pernafasan (MERS-CoV) di Timur Tengah.
Jamaah calon haji Indonesia berdoa menghadap Ka’bah seusai sholat subuh di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Selasa (13/6/2023). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Jamaah calon haji Indonesia berdoa menghadap Ka’bah seusai sholat subuh di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Selasa (13/6/2023). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan adanya temuan tiga kasus baru akibat virus corona sindrom pernafasan (MERS-CoV) di Timur Tengah, di antaranya terdapat satu kematian. 

Kementerian Kerajaan Arab Saudi (KSA) melaporkan kepada WHO bahwa kasus tersebut ditemukan di antara 10-17 April 2024.

Salah satu kasusnya melibatkan laki-laki dari Riyadh berusia antara 56 dan 60 tahun yang dilaporkan mengalami kondisi kesehatan penyerta, padahal dirinya bukan petugas kesehatan.

Ketiga kasus tersebut secara epidemiologis terkait dengan paparan di fasilitas layanan kesehatan di Riyadh, meskipun penyelidikan masih terus dilakukan untuk memverifikasi hal ini dan memahami jalur penularan. 

Sejak awal tahun, total empat kasus dan dua kematian telah dilaporkan di Kerajaan Arab Saudi. Pemberitahuan mengenai kasus-kasus ini tidak mengubah penilaian risiko WHO secara keseluruhan, yang masih bersifat moderat baik di tingkat global maupun regional.

Adapun dari tiga kasus tersebut, dua kasus di antaranya teridentifikasi melalui penelusuran kontak setelah identifikasi kasus indeks. 

Kasus kedua dan ketiga diduga merupakan kasus terkait layanan kesehatan sekunder akibat kontak dengan kasus indeks. Investigasi sedang berlangsung untuk memverifikasi hal ini dan memahami jalur penularan.

Kasus Pertama

Kasus indeks adalah seorang guru sekolah laki-laki berusia 56 tahun, dan seorang warga negara Saudi yang tinggal di Riyadh. 

Dia menderita demam, batuk, pilek dan nyeri badan pada 29 Maret 2024. Dia mencari perawatan medis di unit gawat darurat (UGD) sebuah rumah sakit di Riyadh pada 4 April, di mana kasus nomor tiga juga dirawat. 

Dia kemudian dirawat di bangsal pada 4 April, di mana dia berbagi kamar dengan kasus nomor dua. Kemudian pada 6 April, dia dipindahkan ke Intensive Care Unit (ICU) isolasi dan diintubasi, diuji dengan reverse-transcriptase polimerase chain react (RT-PCR), dan dipastikan positif MERS-CoV. 

Kasus tersebut memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya, termasuk hipertensi dan gagal ginjal kronis yang memerlukan hemodialisis. Tidak ada riwayat yang jelas mengenai paparan terhadap faktor risiko MERS-CoV. 

Sementara itu, kontak dekat, termasuk 20 petugas kesehatan dan perawatan serta 7 orang ditindaklanjuti, dan segera mengidentifikasi dua kasus sekunder tersebut. 

Investigasi, termasuk penentuan sumber penularan, masih terus dilakukan. Kasus indeks akhirnya meninggal dunia pada 7 April 2024.

Kasus Kedua

Kasus kedua adalah pensiunan pria warga negara Saudi berusia 60 tahun, yang tinggal di Riyadh. Dia dirawat di ICU di rumah sakit yang sama di Riyadh pada 8 Maret 2024. 

Dia dipindahkan ke bangsal pada 31 Maret, di mana dia kemudian berbagi kamar dengan kasus indeks pada 4 April. 

Kasus tersebut mengalami demam pada 6 April dan dinyatakan positif MERS-CoV berdasarkan RT-PCR pada 8 April. Dia memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya termasuk penyakit jantung dan perokok. 

Kasus ini diduga merupakan kasus terkait layanan kesehatan sekunder karena adanya kontak dengan kasus indeks, dan penyelidikan masih berlangsung.

Tindak lanjut terhadap 13 petugas kesehatan dan perawatan serta satu pasien telah selesai, tanpa ada kasus tambahan yang teridentifikasi hingga saat ini.  

Kasus Ketiga

Kasus ketiga adalah seorang pria berusia 60 tahun, pensiunan personel militer dan warga negara Saudi, yang tinggal di Riyadh. 

Dia pergi ke UGD rumah sakit yang sama di Riyadh, tempat kasus indeks juga dirawat, pada 4 April. Dia kemudian dirawat di bangsal (berbeda dengan bangsal yang dimiliki oleh kasus indeks dan kasus nomor dua) pada 5 April. 

Dia mengalami sesak napas pada 10 April dan dipindahkan ke ICU pada 15 April. Dia dinyatakan positif MERS-CoV melalui RT-PCR pada hari yang sama. 

Kemudian, dia memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya termasuk gagal ginjal kronis yang memerlukan hemodialisis, keganasan, dan penyakit hati. 

Dia diduga merupakan kasus terkait layanan kesehatan sekunder karena kontak dengan kasus indeks. Tindak lanjut terhadap 14 petugas kesehatan sedang berlangsung, dan hingga saat ini tidak ada kasus tambahan yang teridentifikasi.   

Adapun kasus kedua dan ketiga tetap berada di ICU pada 21 April, dan diintubasi masing-masing pada 9 April dan 18 April 2024.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper