Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Bela Israel Bombardir Rafah, Klaim Tak Korbankan Warga Sipil

AS memaklumi serangan militer Israel ke warga Gaza di Kota Rafah, Gaza dengan berdalih bahwa kawasan tersebut dikontrol oleh Hamas.
Seorang wanita melihat ke luar jendela bus ketika warga Palestina dengan paspor Kanada yang dievakuasi dari Gaza bereaksi di dalam bus setelah melewati perbatasan Rafah dari sisi Mesir di Rafah, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, Mesir, 12 November 2023./Reuters
Seorang wanita melihat ke luar jendela bus ketika warga Palestina dengan paspor Kanada yang dievakuasi dari Gaza bereaksi di dalam bus setelah melewati perbatasan Rafah dari sisi Mesir di Rafah, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, Mesir, 12 November 2023./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Amerika Serikat (AS) memaklumi serangan militer Israel ke warga Gaza di Kota Rafah, Gaza dengan berdalih bahwa kawasan tersebut dikontrol oleh Hamas.

Melansir dari Al Jazeera, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengklaim selama ini Hamas menerima pemasukan karena kontrol penyeberangan yang hubungkan Gaza dengan Mesir di Rafah.

“Jadi merupakan tujuan yang sah untuk mencoba dan menghilangkan pendapatan Hamas, uang yang dapat mereka gunakan untuk terus membiayai kegiatan teroris mereka,” ujar Miller kepada awak media, Selasa (7/5/2024).

Meski demikian, dia menyatakan AS juga ingin penyeberangan tersebut dibuka kembali agar pasokan medis dan bahan bakar untuk pengorasian pusat kesehatan di Gaza bisa kembali normal.

Lebih lanjutnya, pemerintah AS meyakini serangan Israel ke Rafah bukan targetkan wilayah sipil. Meski demikian, Miller juga mengakui banyak warga sipil yang harus dievakuasi karena serangan tersebut.

“Operasi militer yang mereka [Israel] lancarkan tadi malam hanya ditargetkan di gerbang Rafah,” katanya.

Pemerintah AS tidak ingin serangan melebar. Miller menyatakan pihaknya akan menentang apabila ada operasi militer besar-besaran di Rafah.

Diberitakan sebelumnya, Militer Israel mulai menyerukan warga Palestina untuk mengevakuasi diri dari Timur Rafah di Jalur Gaza Selatan yang dekat dengan perbatasan Israel, menjelang rencana serangan darat Israel di wilayah tersebut.

Warga sipil Rafah diminta untuk pindah ke zona kemanusiaan yang diperluas di wilayah al-Mawasi dan Khan Younis di Gaza Selatan.

Melansir Times of Israel, terdapat lebih dari 1 juta warga sipil Palestina berlindung di Rafah, dan sekitar 100.000 orang diperintahkan Israel Defense Forces (IDF) untuk evakuasi.

IDF mulai menyebarkan kabar di Rafah Timur, mengirim pesan teks, dan melakukan panggilan telepon ke warga Palestina dengan instruksi mengenai area yang perlu dievakuasi, dan rute mana yang harus diambil ke zona kemanusiaan yang ditentukan, sejak pukul 08.00 waktu setempat, Senin (6/5/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper