Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serangan Israel ke Rafah, 100.000 Warga Palestina Dipaksa Ngungsi

Militer Israel memerintahkan 100.000 warga Palestina untuk evakuasi menyusul serangan ke Rafah di Jalur Gaza Selatan.
Tentara Israel duduk di dalam kendaraan militer, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan dengan Jalur Gaza, di Israel selatan, 18 Desember 2023. REUTERS/Ronen Zvulun
Tentara Israel duduk di dalam kendaraan militer, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan dengan Jalur Gaza, di Israel selatan, 18 Desember 2023. REUTERS/Ronen Zvulun

Bisnis.com, JAKARTA - Militer Israel mulai menyerukan warga Palestina untuk mengevakuasi diri dari Timur Rafah di Jalur Gaza Selatan yang dekat dengan perbatasan Israel, menjelang rencana serangan darat Israel di wilayah tersebut.

Warga sipil Rafah diminta untuk pindah ke zona kemanusiaan yang diperluas di wilayah al-Mawasi dan Khan Younis di Gaza Selatan.

Melansir Times of Israel, terdapat lebih dari 1 juta warga sipil Palestina berlindung di Rafah, dan sekitar 100.000 orang diperintahkan Israel Defense Forces (IDF) untuk evakuasi.

IDF mulai menyebarkan kabar di Rafah Timur, mengirim pesan teks, dan melakukan panggilan telepon ke warga Palestina dengan instruksi mengenai area yang perlu dievakuasi, dan rute mana yang harus diambil ke zona kemanusiaan yang ditentukan, sejak pukul 08.00 waktu setempat, Senin (6/5/2024).

Perintah evakuasi untuk saat ini hanya berlaku di beberapa wilayah di Timur Rafah, dan tidak seluruh kota di Gaza Selatan, meski Israel telah berjanji untuk melakukan operasi di seluruh wilayah tersebut, yang dianggap sebagai benteng besar terakhir Hamas.

Pejabat Israel Sami Abu Zuhri mengatakan Hamas memiliki enam batalyon yang tersisa di Jalur Gaza, empat di antaranya di Rafah, yakni Yabna (Selatan), Shaboura (Utara), Tel Sultan (Barat) dan Rafah Timur. Dua batalyon Hamas lainnya masih berada di Gaza Tengah, di kamp Nuseirat dan Deir al-Balah.

“Pemerintah Amerika Serikat (AS), bersama dengan pendudukan, memikul tanggung jawab atas terorisme ini,” kata pejabat tersebut. 

Peta yang diterbitkan IDF menunjukkan zona yang harus dievakuasi termasuk kawasan penyeberangan Rafah di perbatasan Mesir. Tiga batalyon Hamas di Rafah, Yabna, Shaboura, dan Rafah Timur, juga berlokasi di daerah yang dievakuasi.

Militer mengatakan bahwa sesuai dengan persetujuan eselon politik, IDF menyerukan kepada penduduk yang berada di bawah kendali Hamas, untuk sementara mengungsi dari lingkungan Timur Rafah ke zona kemanusiaan yang diperluas.

“Masalah ini akan berkembang secara bertahap, berdasarkan penilaian situasi yang sedang berlangsung,” katanya.

Adapun zona kemanusiaan yang diperluas di wilayah al-Mawasi dan Khan Younis mencakup rumah sakit lapangan dan kamp tenda untuk pengungsi Palestina, dan IDF mengklaim bahwa telah terjadi lonjakan bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza baru-baru ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper