Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi bertemu dengan Presiden Gambia, Adama Barrow, pada Minggu (5/5/2024).
Dia menjelaskan bahwa dalam kunjungan tersebut antara lain yang dibahas adalah komitmen kedua negara untuk meningkatkan kerja sama ekonomi.
"Sebagai informasi, perdagangan Indonesia dengan Gambia pada 2023 mencapai US$ 64,2 juta [Rp1 triliun] dan Indonesia mengalami surplus 56,2 juta," katanya, dalam pernyataan resmi, dikutip, Senin (6/5/2024).
Retno menjelaskan bahwa ini merupakan peningkatan yang cukup signifikan dari angka tahun 2022, yaitu US$ 47,2 juta (Rp756 miliar), di mana Indonesia juga mengalami surplus 47,2 juta. Sementara, menurutnya pada tahun-tahun sebelumnya, Indonesia selalu alami defisit.
Selain itu, dia juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Gambia, Mamadou Tangara. Dia mengatakan telah ditandatanganinya Perjanjian Bebas Visa untuk pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas.
"Gambia mengapresiasi komitmen Indonesia untuk merevitalisi the Agricultural Rural Farmer Training Centre (ARFTC) di Jenoi, Gambia," ujarnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, dia menjelaskan bahwa Indonesia mendirikan ARFTC seluas 6,6 hektar di Jenoi, Gambia, pada 1998.
"Ini merupakan pusat pelatihan yang dibangun berdasarkan kerja sama antara pemerintah Gambia, Pemerintahan Indonesia, dan Food Agriculture Organization guna membantu peningkatan produktivitas pangan di Gambia dan negara-negara Afrika Barat," ucapnya.
Adapun dalam pertemuan dengan Menlu Gambia, Retno juga mengundang partisipasi pemerintah dan kalangan bisnis Gambia untuk hadir pada Indonesia-Africa Forum ke-2, pada 3-4 September di Bali.
Terakhir, Menlu RI juga mengatakan telah bertemu dengan Konhor (Konsul Kehotmatan) RI untuk Gambia, yaitu Alieu Secka.
"Saya sampaikan apresiasi atas dukungan Konhor Secka dalam upaya Indonesia untuk mempromosikan barang-barang ekspor Indonesia, dan menjadi jembatan antara para mahasiswa Gambia yang belajar di Indonesia," ujarnya.
Sekaligus dia juga meminta bantuan Konhor untuk mempromosikan Indonesia-Africa Forum ke-2 di Bali September nanti.