Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Indikator: 55,1% Basis PDIP Tolak Pemungutan Suara Ulang Pilpres 2024

Sebanyak 55,1% basis pendukung PDIP tidak setuju dengan pemungutan suara ulang tanpa paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Survei Indikator: 55,1% Basis PDIP Tolak Pemungutan Suara Ulang Pilpres 2024. Petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Jatinegara melintas di dekat kotak suara Pemilu 2024 di GOR Otista, Jakarta, Kamis (29/2/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Survei Indikator: 55,1% Basis PDIP Tolak Pemungutan Suara Ulang Pilpres 2024. Petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Jatinegara melintas di dekat kotak suara Pemilu 2024 di GOR Otista, Jakarta, Kamis (29/2/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei nasional terkait persepsi publik menjelang pengucapan putusan sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) pada Senin (22/4/2024) besok.

Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi menyebut bahwa sebanyak 55,1% basis pendukung PDI Perjuangan (PDIP) tidak setuju dengan pemungutan suara ulang tanpa pasangan calon (paslon) nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Padahal, PDIP merupakan anggota koalisi partai pengusung paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Salah satu tuntutan Ganjar-Mahfud terhadap MK adalah pembatalan pasangan Prabowo-Gibran sebagai peserta Pilpres 2024, serta penyelenggaran pemungutan suara ulang antara paslon 03 dengan Paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

“Ini lagi-lagi ada diskoneksi antara aspirasi elite dengan basis massa. Kalau Golkar, Gerindra, kan wajar karena mereka mendukung Pak Prabowo. Tapi ini yang mengajukan [pemungutan suara ulang] adalah elite paslon 03,” katanya dalam pemaparan hasil survei secara virtual, Minggu (21/4/2024).

Menurut Burhanuddin, hal ini dapat diartikan bahwa basis PDIP hendak move on dari hasil Pilpres 2024 yang memenangkan pasangan Prabowo-Gibran. 

Pasalnya, basis pendukung partai lain yang berseberangan dengan koalisi Prabowo-Gibran, seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), masih sejalan dengan tuntutan pemungutan suara ulang itu.

Adapun, pihaknya melakukan survei nasional ini pada 4-5 April 2024 lalu. Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia (WNI) yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon seluler.

Indikator Politik Indonesia memilih sampel melalui metode Random Digit Dialing (RDD) sebanyak 1.201 responden. Jumlah ini diklaim mencakup sekitar 83% dari total populasi nasional.

Sementara itu, margin of error survei ini diperkirakan ± 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%, dengan asumsi simple random sampling.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper