Bisnis.com, JAKARTA — Tiga rudal Rusia menghantam pusat kota Chernihiv di Ukraina Utara pada hari Rabu, (17/4/2024), menewaskan sedikitnya 17 orang, melukai puluhan lainnya dan merusak bangunan sipil.
Presiden Volodymyr Zelensky meminta sekutu Kyiv untuk segera memberikan dukungan pertahanan udara setelah kota tersebut, yang berpenduduk 300.000 jiwa sebelum perang, menjadi target terbaru dari kampanye serangan udara Rusia yang semakin intensif.
“Hal ini tidak akan terjadi jika Ukraina menerima peralatan pertahanan udara yang memadai dan jika tekad dunia untuk melawan teror Rusia sudah cukup,” tulis Zelenskiy di aplikasi pesan Telegram.
Video yang diperoleh Reuters menunjukkan api dan kepulan asap hitam membubung di atas Chernihiv, yang berjarak sekitar 150 km (95 mil) dari ibu kota Kyiv dan sekitar 80 km (50 mil) dari perbatasan Rusia.
Tiga ledakan terjadi di kawasan pusat kota yang sibuk tepat setelah pukul 09.00 waktu setempat (06.00 GMT), menghancurkan sebuah hotel, kata para pejabat.
Serangan tersebut juga merusak beberapa bangunan tempat tinggal bertingkat, sebuah rumah sakit, fasilitas pendidikan dan puluhan mobil pribadi, kata para pejabat.
Baca Juga
"Saya belum sadar sepenuhnya dan saya tidak mengerti semua yang terjadi. Yang terpenting bagi saya adalah anak saya di sekolah berada di ruang bawah tanah (tempat berlindung)," kata warga setempat Iryna, 35, kepada Reuters.
“Sekolahnya dekat dan saya sangat khawatir mereka punya cukup waktu untuk turun.”
Sekolah dilengkapi dengan tempat berlindung di ruang bawah tanah agar anak-anak dan guru dapat berlindung di sana.
Ketika warga sipil membersihkan kaca dan puing-puing dengan sekop di dekat perumahan, dokter setempat mendesak warga untuk menyumbangkan darah dan pejabat kota mengumumkan hari berkabung.
Ukraina menghadapi kekurangan amunisi yang parah, termasuk sistem pertahanan udara dan rudal, dengan pendanaan penting dari AS yang diblokir oleh Partai Republik di Kongres selama berbulan-bulan dan Uni Eropa gagal mengirimkan amunisi tepat waktu.
Rusia telah mengambil keuntungan dari penundaan ini dalam beberapa pekan terakhir, dengan mengintensifkan serangannya terhadap kota-kota Ukraina dan menargetkan sektor energi dan infrastruktur penting lainnya.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengucapkan terima kasih kepada Jerman karena telah menyediakan tambahan baterai pertahanan udara Patriot ketiga, dan mendesak sekutu negara lainnya untuk mengikutinya.
Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, dan telah meluncurkan ribuan rudal dan drone ke kota-kota dan desa-desa di Ukraina dalam serangan yang telah menewaskan ratusan warga sipil.
“Sayangnya, Rusia terus terlibat dalam aktivitas teroris terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil sebagaimana dikonfirmasi oleh serangan terhadap Chernihiv sekali lagi,” kata penjabat walikota Oleksandr Lomako di televisi nasional.
Enam puluh orang, termasuk tiga anak-anak, terluka, kata layanan darurat.
Rusia, yang membantah menargetkan warga sipil, menyerang dengan tiga rudal jelajah Iskander, kata gubernur Vyacheslav Chaus kepada lembaga penyiaran publik Suspilne.
