Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ukraina Kutuk Serangan Iran ke Israel, Zelensky Klaim Serupa Agresi Rusia

Ukraina mengutuk serangan Iran terhadap Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghadiri konferensi pers di Odesa, Ukraina 13 Oktober 2023./Reuters
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghadiri konferensi pers di Odesa, Ukraina 13 Oktober 2023./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Ukraina mengutuk serangan Iran terhadap Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam. 

Hal itu diungkapkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui akun X (sebelumnya Twitter), Minggu (14/4/2024) malam. Melalui unggahan narasinya, Zelensky menegaskan Ukraina mengutuk penggunaan pesawat nirawak atau drone dan rudal ‘Shahed’ dalam serangan langsung pertama Iran ke wilayah Israel tersebut.

Menurutnya, serangan Iran menggunakan senjata yang digunakan Rusia saat menginvasi wilayah Ukraina. Pun Iran menggunakan taktik serangan udara serupa dengan Rusia.

“Kami di Ukraina tahu betul kengerian serangan serupa yang dilakukan Rusia, yang menggunakan drone ‘Shahed’ dan rudal Rusia yang sama, taktik serangan udara massal yang sama,” ungkapnya.

Zelensky menilai segala upaya harus dilakukan untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dari konflik di Timur Tengah. Dia kembali membandingkan langkah Iran dengan Rusia yang dinilainya sebagai ancaman bagi seluruh dunia.

Untuk itu dia meminta respons tegas dari seluruh dunia terhadap aksi kedua negara tersebut.

“Hanya persatuan dan keteguhan kita yang dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah penyebaran teror ke seluruh dunia,” tegasnya.

Bahkan, Zelensky mendesak bantuan nyata dari seluruh dunia untuk mengatasi konflik tersebut dibandingkan menunggu diskusi berlarut-larut.

“Kata-kata tidak dapat menghentikan drone atau mencegat rudal. Hanya bantuan nyata yang dapat membantu. Bantuan yang kami nantikan. Kita harus memperkuat keamanan dan dengan tegas melawan siapa pun yang ingin menjadikan teror sebagai hal yang normal,” ungkapnya.

Zelensky pun secara spesifik mendorong Kongres Amerika Serikat untuk mengambil keputusan yang diperlukan untuk memperkuat sekutunya, Israel, pada saat kritis tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper