Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Israel dan Iran Memanas, Negara-negara di Timur Tengah Diminta Tahan Diri

Berbagai negara meminta agar Timur Tengah dapat menahan diri dan mencegah eskalasi, menimbang Israel dan Iran yang semakin memanas.
Israel dan Iran Memanas, Negara-negara di Timur Tengah Diminta Tahan Diri/Reuters
Israel dan Iran Memanas, Negara-negara di Timur Tengah Diminta Tahan Diri/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia, Jerman dan Inggris telah mendesak negara-negara Timur Tengah untuk menahan diri, kala Israel menyatakan siap mempersenjatai diri, atas ancaman serangan dari Iran

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock meminta mitranya dari Iran, Hossein Amirabdollahian, untuk mendesak "pengekangan maksimum" untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.

Lalu, Kementerian Luar Negeri Rusia juga mengatakan kepada warganya bahwa mereka tidak boleh melakukan perjalanan ke Timur Tengah, terutama ke Israel, Lebanon dan wilayah Palestina.

"Saat ini sangat penting bagi semua orang untuk menahan diri agar tidak mengarah pada destabilisasi total situasi di wilayah tersebut, yang tidak benar-benar bersinar dengan stabilitas dan prediktabilitas," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (12/4/2024). 

Selain itu,  Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan pada  Kamis (11/4) bahwa ia telah menjelaskan kepada Amirabdollahian bahwa Iran tidak boleh menyeret Timur Tengah ke dalam konflik yang lebih luas.

Di platform X “Twitter”, Cameron mengatakan bahwa ia sangat prihatin mengenai potensi kesalahan perhitungan yang mengarah pada kekerasan lebih lanjut. 

Dari Negeri Paman Sam, Menteri Luar Negeri Antony Blinken juga meminta rekan-rekannya termasuk menteri luar negeri Turki, China dan Arab Saudi untuk memperjelas bahwa eskalasi bukanlah kepentingan siapa pun dan bahwa negara-negara harus mendesak Iran untuk tidak melakukan eskalasi.

Adapun, pada Rabu (10/4) Presiden Joe Biden telah mengatakan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bahwa komitmennya terhadap keamanan Israel terhadap ancaman dari Iran dan proksinya sangat kuat. 

Namun pada Kamis malam (11/4) seorang pejabat AS mengatakan bahwa negaranya memperkirakan serangan Iran terhadap Israel akan terjadi, namun tidak akan cukup besar untuk menarik Paman Sam ke dalam perang.

Sebagai catatan, Iran telah bersumpah membalas serangan udara tanggal 1 April 2023 terhadap kompleks kedutaan besarnya di Damaskus yang menewaskan seorang jenderal penting Iran dan enam perwira militer Iran lainnya.

Kemudian, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan  bahwa Israel harus dihukum dan memang demikian adanya. Serangan tersebut dinilai sama seperti serangan terhadap tanah Iran. 

“Keharusan bagi Iran untuk menghukum rezim jahat ini [mungkin bisa dihindari seandainya Dewan Keamanan PBB mengutuk serangan tersebut dan membawa pelakunya ke pengadilan],” terang  misi Teheran untuk PBB.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel terus melancarkan perangnya di Gaza namun melakukan persiapan keamanan di tempat lain.

“Siapapun yang merugikan kami, kami akan merugikan mereka. Kami siap memenuhi semua kebutuhan keamanan Negara Israel, baik secara defensif maupun ofensif,” jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper