Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengunduran Diri Ratu Wulla Aneh dan Janggal, Pengamat Singgung Tekanan Elit Partai

Peneliti dari Formappi Lucius Karus menilai keputusan Ratu Wulla itu aneh dan janggal lantaran dilakukan pada babak akhir proses Pileg 2024.
Pemilu legislatif/Istimewa
Pemilu legislatif/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Pegunduran diri Ratu Ngadu Bonu Wulla, calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari Partai NasDem di daerah pemilihan (dapil) Nusa Tenggara Timur II dinilai aneh dan janggal.

Peneliti dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menilai keputusan Ratu Wulla itu aneh dan janggal lantaran dilakukan pada babak akhir proses pemilu legislatif atau Pileg 2024. 

“Aneh karena keputusan untuk mundur itu sangat terlambat. Ketika tahapan sudah dilalui begitu panjang hingga akhirnya mau selesai baru memilih mundur. Kenapa enggak dari awal-awal atau tengah-tengah proses gitu?” jelasnya kepada Bisnis, Kamis (14/3/2024).

Lucius menilai keputusan Ratu Ngadu Bonu Wulla janggal sebab langkah itu diambil saat ada kepastian bahwa legislator DPR RI periode 2019–2024 itu menjadi pemenang atau peraih kursi mewakili Nasdem di dapil NTT II. 

Menurutnya, keputusan pengunduran diri Ratu Ngadu Bonu Wulla lebih masuk akal sebagai ekspresi kekecewaan karena dicurangi sehingga kalah.

“Lah ini, sudah pasti kok menjadi peraih suara terbanyak di antara rival separtai, dan jumlah suara itu membuka jalan menggenggam satu kursi di DPR. Kok mundur? Di situlah kejanggalannya,” jelasnya.

Dengan kata lain, sambung Lucius, keputusan yang janggal itu tampaknya tak bisa dijelaskan dengan aksi pengunduran diri. Menurutnya, langkah pengunduran diri Ratu Wulla hanya mungkin disebabkan oleh hal di luar kapasitas pribadinya atau menyangkut kekuatan kuasa yang memaksanya. 

“Jadi nampaknya pengunduran diri ini adalah bahasa diplomatis dari kejadian sesungguhnya yang mungkin saja bisa berupa perintah partai, tekanan elit partai. Saya menduga ini kebijakan parpol yang dengan sadar memutuskan penggantian Ratu Wulla dengan figur lain yang disukai parpol,” pungkasnya.

Seperti diketahui, surat pengunduran diri Ratu Ngadu Bonu Wulla itu langsung disampaikan saksi dari Partai NasDem kepada Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI August Mellaz yang sedang memimpin "Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tingkat Nasional" panel B, Selasa (12/3/2024).

Pengunduran diri Ratu Ngadu Bonu Wulla itu pun mencuri perhatian publik lantaran perolehan suaranya menjadi yang tertinggi di Partai NasDem untuk dapil NTT II.

Berdasarkan rekapitulasi yang disahkan KPU RI, Ratu Ngadu Bonu Wulla meraih 76.331 suara. Anggota Komisi IX DPR RI tersebut memperoleh suara terbanyak dibandingkan enam calon lainnya dari Partai NasDem di Dapil NTT II. 

Ratu Ngadu Bonu Wulla mengungguli kompatriotnya di posisi kedua yang ditempati caleg nomor urut 1 Victor Bungtilu Laiskodat. Gubernur NTT periode 2018–2023 itu mendapatkan 65.359 suara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper