Bisnis.com, JAKARTA - Polisi tengah mendalami motif 4 orang meninggal dunia akibat bunuh diri di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan akibat terlilit pinjaman online (pinjol) dan permasalahan ekonomi.
Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan bahwa pihaknya kini tengah mendalami motif tersebut dan mencari sejumlah alat bukti yang dapat menguatkan.
"Masih didalami ke arah sana," tuturnya di Jakarta, Minggu (10/3).
Dia menjelaskan bahwa sejauh ini alat bukti yang berhasil didapatkan kepolisian hanya rekaman CCTV di Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Penjaringan Jakarta Utara.
"CCTV menunjukkan para korban ini datang bersama, naik lift bersama, kemudian di lift EA menciumi para korban lain, kemudian A mengumpulkan HP para korban di tasnya, sampai keluar lift bersama," katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa sampai saat ini masih belum ada saksi yang melihat langsung keempat korban terjun bebas dari rooftop apartemen Teluk Intan Tower Topas, Penjaringan Jakarta Utara.
"Di atas rooftop tidak ada saksi lain atau orang lain dan disambung lagi CCTV terlihat jatuh bersamaan," ujarnya.
Sebelumnya, 4 orang tewas usai melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu sore.
Dia mengatakan keempat korban itu adalah pria EA (50), perempuan berinisial AIL dan dua anak remaja laki-laki berinisial JWA (13) dan remaja wanita berinisial JL (16).
Menurut dia keempat jasad korban ditemukan petugas keamanan yang berjaga di lobi apartemen.
Petugas itu mendengar ada suara dentuman keras dan langsung menghampiri dan melihat empat mayat yang terlentang dan melapor ke polisi.
