Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biden Sebut Gencatan Senjata Israel - Palestina Saat Ramadan Sulit Dilakukan

Presiden AS Joe Biden menilai genjatan senjatan Israel - Palestina saat Ramadan sulit dilakukan karena beberapa hal
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pernyataan setelah berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang situasi di Israel setelah serangan mematikan Hamas, dari Ruang Makan Negara di Gedung Putih di Washington, AS 10 Oktober 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pernyataan setelah berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang situasi di Israel setelah serangan mematikan Hamas, dari Ruang Makan Negara di Gedung Putih di Washington, AS 10 Oktober 2023. REUTERS/Jonathan Ernst

Bisnis.com, JAKARTA - Perang Palestina vs Israel telah memasuki hari ke-155. Presiden Amerika Serikat Joe Biden menilai sulit untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza pada awal bulan suci Ramadan.

“Kelihatannya sulit untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza pada bulan suci Ramadan,” kata Biden, melansir Aljazeera, Sabtu (9/3/2024).

Dia juga menyatakan keprihatinannya terhadap kekerasan yang terjadi di Yerusalem Timur yang diduduki tanpa adanya gencatan senjata.

Aljazeera melaporkan sebanyak tiga anak meninggal dunia akibat kekurangan gizi dan dehidrasi di Rumah Sakit Al-Shifa Gaza pada Sabtu (9/3/2024). Dengan demikian, jumlah korban kelaparan yang dikonfirmasi menjadi 23 orang.

Militer Amerika Serikat membantah bertanggung jawab atas jatuhnya bantuan kemanusiaan dari udara yang menurut para pejabat Gaza menewaskan lima orang dan melukai beberapa lainnya.

Di sisi lain, sebanyak 20 orang tewas dalam serangan Israel terhadap bangunan tempat tinggal di Gaza tengah dan selatan pada Jumat (8/3/2024). Beberapa diantaranya terluka dan hilang di bawah reruntuhan, menurut kantor berita Palestina Wafa.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak Hamas untuk membebaskan semua tawanan di Gaza.

“Saya sangat tersentuh oleh laporan-laporan pedas yang saya dengar dari seorang sandera yang dibebaskan dan keluarga orang lain yang diculik oleh Hamas,” katanya di X, membagikan foto pertemuan tersebut.

Kendati begitu, Hamas menegaskan bahwa tidak akan ada kompromi atas tuntutannya agar Israel menarik diri dari Gaza untuk menjamin pembebasan tawanan yang ditangkap dalam serangan 7 Oktober 2023. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper