Bisnis.com, JAKARTA - Ganjar Pranowo bandingkan citra Prabowo Subianto dengan anak mantan presiden Filipina Ferdinand Marcos, Bongbong Marcos.
Diketahui, Bongbong Marcos merupakan anak Presiden sekaligus diktator Filipina Ferdinand Marcos yang digulingkan oleh gerakan 'People Power' tahun 1980-an lalu. Sedangkan, Sara Duterte, adalah anak mantan Presiden Rodrigo Duterte.
Adapun posisi Gibran saat ini pun mirip dengan Sara, yang mana dia adalah anak dari presiden aktif pada saat itu.
Membandingkan keduanya, pasangan nomor urut 02 Prabowo-Gibran dinilai meniru langkah politik Filipina untuk kemudian diterapkan di Pilpres 2024.
"Kok ini mirip ya, jangan-jangan ada desain dari Indonesia yang mencoba meniru dari Filipina," kata Ganjar kepada Abraham Samad saat menjadi bintang tamu, dikutip dari Podcast Speak Up, Kamis (8/2/2024).
Ganjar kemudian membanding pemerintahan Marcos yang dinilai beda tipis dengan Soeharto. Keduanya memang memiliki kekuasaan yang lama, penuh korupsi, dan otoriter.
Baca Juga
Dirinya pun bercerita bahwa ia pernah melakukan sebuah penelitian, yang kemudian mengarah pada proses pelupaan sejarah.
"Kira-kira 25 tahun cukup. Cukup untuk lupa. Maka anak muda juga tidak mengingat," lanjut sang capres dari partai PDIP itu.
Lebih lanjut, ia membandingkan gaya politik Bombom dan Prabowo yang dinilai sama persis.
"Bombom kemudian maju, setiap debat juga tidak selalu ikut, dia joget-joget juga. Dan kemudian wakilnya, si Sara, anaknya Duterte. Katanya saya mendengar konsultannya juga sama," jelas Ganjar.
Meskipun begitu, Ganjar berharap apa yang dirasakan olehnya dan masyarakat lain tidak terjadi pada Indonesia.
Terlebih saat di Filipina, Ganjar menilai Bongbong harus dilengserkan untuk membuat Sara naik.
"Dua tahun Bongbong berkuasa, Guterte berteriak keras. Nggak bisa kerja, apalagi itu, narkobalah, ini mesti diturunkan, kira-kira situasinya begitu saya membayangkan," lanjut sang mantan gubernur.
Oleh sebab itu, Ganjar meminta masyarakat cermat untuk melihat kemiripan yang terjadi antara Indonesia dan Filipina.
Kemiripan Prabowo dan Bombom
Kemiripan politik Prabowo Subianto dengan Bombom Marcos juga diserukan oleh Juru Bicara Timnas Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Surya Tjandra.
“Model-model kampanye yang mirip-mirip dengan kasus di Filipina. Bongbong Marcos yang anaknya Ferdinand Marcos, otoritarian semacam Orde Baru dulu, bisa come back karena memanipulasi," kata Surya Tjandra, dikutip dari pemberitaan Bisnis beberapa waktu lalu.
Pemilu Filipina sendiri telah menghasilkan pasangan presiden dan wakil presiden, Ferdinand 'Bongbong' Marcos dan Sara Duterte-Carpio.
Bongbong Marcos adalah anak Presiden sekaligus diktator Filipina Ferdinand Marcos yang digulingkan oleh gerakan 'People Power' tahun 1980-an lalu. Sedangkan, Sara Duterte, adalah anak mantan Presiden Rodrigo Duterte.
Posisi Sara Duterte, mirip dengan Gibran Rakabuming Raka saat ini. Sara maju sebagai kandidat calon wakil presiden alias cawapres ketika ayahnya masih menjabat sebagai Presiden Filipina.
Motivasi Duterte mengajukan anaknya sebagai cawapres selain masalah keberlanjutan, juga karena dirinya tidak bisa maju lagi sebagai presiden. Konstitusi Filipina hanya membatasi seorang presiden menjabat selama 1 periode atau 6 tahun.
Namun demikian, kemiripan antara Prabowo dan Bongbong pun tidak hanya sekadar strategi kampanye. Prabowo dan Bongbong sama-sama memiliki kedekatan dengan masa lalu kedua negara.
Prabowo merupakan mantan menantu Presiden RI selama 32 tahun, Soeharto, sedangkan Bongbong adalah putra dari diktator Filipina selama 21 tahun yaitu Ferdinand Marcos.
Karier politik praktis Prabowo dan Bongbong juga sama-sama diwarnai oleh keikutertaan dalam beberapa kali Pilpres. Prabowo sebelumnya pernah menjadi cawapres Megawati Soekarnoputri pada Pilpres 2009, sebelum maju melawan Jokowi dengan didampingi oleh Hatta Rajasa pada 2014 dan Sandiaga Uno pada 2019.
Adapun Bongbong pernah menjabat sebagai gubernur maupun anggota dewan perwakilan (parlemen), serta maju sebagai cawapres pada pemilihan 2016 silam.
Prabowo dan Bongbong juga sama-sama memilih anak dari Presiden petahana sebelumnya untuk menjadi cawapres. Prabowo memilih Wali Kota Solo Gibran Rakabuming alias anak Presiden Jokowi, sedangkan Bongbong mendapuk Wali Kota Davao Sara Duterte atau anak dari Presiden Rodrigo Duterte.
Bongbong Marcos sendiri berhasil memenangkan Pemilu Filipina karena strategi kampanye yang memanfaatkan kekuatan media sosial.
Majalah Time pada tahun 2022 pernah membedah bagaimana Bongbong menggunakan TikTok untuk memoles citra rezim otoriter yang pernah dikuasai ayahnya. Kalau di Indonesia, mirip dengan kampanye “Kepiye Penak Jamanku To”, yang menampilkan sosok Presiden Suharto.