Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

30.000 Orang 'Terbang' Tinggalkan Israel dalam Sehari, Ada Apa?

Ben Gurion International Airport dilaporkan mengalami hari tersibuk sejak 7 Oktober 2023 pada Minggu (4/2/2024).
Tentara Israel duduk di dalam kendaraan militer, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan dengan Gaza, di Israel selatan, 18 Desember 2023. REUTERS/Ronen Zvulun
Tentara Israel duduk di dalam kendaraan militer, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan dengan Gaza, di Israel selatan, 18 Desember 2023. REUTERS/Ronen Zvulun

Bisnis.comJAKARTA - Bandara Israel yakni Ben Gurion International Airport dilaporkan mengalami hari tersibuk sejak 7 Oktober 2023 pada Minggu (4/2/2024).

Berdasarkan laporan dari The Times of Israel yang dikutip pada Senin (5/2), sekitar 30.000 orang berangkat dari pusat perjalanan utama Israel pada hari tersebut.

Hal tersebut dilaporkan karena semakin banyak orang yang dibebaskan dari dinas cadangan (reserve duty), lebih banyak maskapai mulai mengoperasikan penerbangan ke negara tersebut, dan harga tiket yang sedikit menurun. 

Namun, sejauh ini belum diketahui destinasi terbesar dari lonjakan yang terjadi di bandara Ben Gurion.

Mengutip dari laporan Globes pada 6 November 2023, selama perang, rata-rata 100 penerbangan mendarat setiap hari di bandara Ben Gurion dibandingkan dengan kondisi biasanya, yang sebanyak 500 penerbangan.

Adapun, sebagian besar lalu lintas udara melibatkan tiga maskapai Israel yakni El Al, Arkia, dan Israir. Sebagian besar maskapai asing juga telah membatalkan penerbangan di masa tersebut lantaran premi asuransi yang naik tajam. 

Ketiga maskapai Israel tersebut dapat terus terbang karena mereka diasuransikan oleh Inbal Insurance Co. yang dimiliki oleh pemerintah, yang telah menerima jaminan negara. Namun, maskapai Israel tidak terbang ke semua tujuan. 

Kemudian, melihat dari laporan The Jerusalem Post, setelah berbulan-bulan ‘berada di luar peta tujuan dunia’, tren untuk kembali ke Israel dikatakan sedang berlangsung.

Pada Kamis (1/2) empat maskapai penerbangan kembali mendarat di Israel. Selama Januari 2024, total delapan maskapai penerbangan akan kembali ke Israel.

Diketahui lebih banyak maskapai penerbangan akan melanjutkan operasi dari Israel akhir bulan ini, termasuk Air Seychelles (Mahe), Air Europa (Madrid), Azerbaijan Airlines (Baku), dan Georgian Airways (Tbilisi).

Di lain sisi, mengutip Al Jazeera, selama perang ini, sektor ekonomi Israel yang diperkirakan menjadi sektor yang paling menderita adalah sektor pariwisata, yang menyumbang 2,6% produk domestik bruto (PDB) sebelum pandemi pada 2019. 

Baik pariwisata asing maupun domestik di Israel telah mengalami penurunan sejak dimulainya perang.

“Perang tidak hanya tragis, tapi juga mahal. Dampaknya terhadap pariwisata, misalnya, sangat nyata dan tidak bisa diabaikan,” jelas  kolumnis teknologi dan penasihat startup yang berbasis di Beit Shemesh, Israel, Hillel Fuld.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper