Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi meminta negara-negara di Uni Eropa untuk mempertimbangkan kembali penangguhan dana untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).
Dia menegaskan bahwa keputusan penangguhan dana ke UNRWA tersebut jangan sampai menjadi “collective punishment” bagi rakyat Palestina.
"Di dalam kesempatan itu Indonesia juga menyampaikan appeal agar negara-negara yang menunda (pause) dukungan keuangan ke UNRWA untuk dapat mempertimbangkan kembali posisinya," katanya, dalam keterangan resmi, Sabtu (3/2/2024).
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Indonesia mendukung dibentuknya investigasi yang independen, kredibel, dan transparan untuk membuktikan tuduhan yang disampaikan kepada sejumlah pekerja UNRWA secara appropriate.
Retno di akhir pernyataan juga mengajak semua untuk gunakan 'moral compass' dalam upaya untuk memperkuat kemitraan bagi terciptanya perdamaian dan stabilitas serta kemakmuran.
Menlu RI sebelumnya menyampaikan bahwa Asean dan Uni Eropa harus berada di garda depan dalam menjaga konsistensi menghormati hukum internasional guna mencegah 'the mighty takes all'.
Baca Juga
"Hal ini termasuk di dalam isu Palestina di mana lebih dari 7 dekade bangsa Palestina terus menghadapi ketidakadilan," ucapnya.
Dia menegaskan bahwa Indonesia tidak akan tinggal diam dan akan terus membantu perjuangan bangsa Palestina mendapatkan haknya apapun tantangan yang harus dihadapi.
"Saya menyerukan kepada Uni Eropa untuk menggunakan nurani menghentikan kekejaman di Palestina," ujarnya.
Menurutnya, sebagai pendukung hukum internasional, Uni Eropa harus konsisten dalam isu Palestina karena konsistensi antara nilai dan perbuatan menunjukkan moralitas yang sesungguhnya.
Seperti diketahui, Menlu RI baru saja selesai melakukan kunjungan kerja ke Brussel, Belgia, pada 1-2 Februari 2024.
Kegiatan Menlu selama berada di Brussel adalah menghadiri pertemuan European Union (EU) Indo-Pacific Ministerial Forum ke-3, dan menghadiri pertemuan Asean-EU Ministerial Meeting ke-24, serta melakukan serangkaian pertemuan bilateral.