Bisnis.com, JAKARTA – Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan membeberkan rencana membentuk Kementerian Kebudayaan yang terpisah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang disampaikannya dalam Debat Capres 2024 kemarin.
Anies mencontohkan penataan yang dilakukannya saat menahkodai DKI Jakarta sebagai Gubernur periode 2017-2022 lalu, yang mana Dinas Kebudayaan DKI dinilai efektif dalam memfasilitasi kegiatan kebudayaan.
“Di Jakarta dulu namanya dinas pariwisata dan kebudayaan. Itu dua hal yang terpisah, yang namanya pariwisata itu komersial, yang kebudayaan itu tidak untuk komersial. Ketika dibangun menjadi dinas kebudayaan tersendiri, langsung dia bisa menjadi fasilitator seluruh kegiatan kebudayaan,” katanya usai kampanye di Lapangan Molino, Kotamobagu, Sulawesi Utara pada Senin (5/2/2024).
Menurutnya, hal serupa dapat diterapkan apabila dirinya terpilih menjadi presiden, mengingat Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa.
Anies lantas menceritakan pengalamannya ketika menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada 2014-2016.
Dia menilai bahwa sumber daya yang ada cenderung diarahkan ke bidang pendidikan ketimbang kebudayaan, sehingga sektor kebudayaan terkesan terabaikan.
Baca Juga
“Hampir semua perhatian sumber daya itu lebih banyak ke bidang pendidikannya, daripada untuk kebudayaannya. Nah dengan ini menjadi tempat khusus, harapannya bisa konsentrasi, bisa ada alokasi anggaran yang cukup, dan bisa secara serius menangani perawatan dan pengembangan kebudayaan kita. Sehingga dia menjadi fasilitator untuk tumbuh kembangnya budaya Indonesia,” lanjut Anies.
Dengan demikian, pasangan cawapres Muhaimin Iskandar ini menggarisbawahi bahwa pengembangan budaya bukan menjadi urusan birokrasi, melainkan menjadi ranah budayawan dan seniman.
“Dengan adanya kementerian khusus [kebudayaan], dia akan bisa membantu memfasilitasi,” pungkas Anies.