Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ganjar Colek Mahfud Soal Integritas Pemimpin

Ganjar mencontohkan Mahfud sebagai pimpinan yang berani menunjukkan sikap demokrasi yang baik karena berani mundur dari jajaran kabinet Presiden Joko Widodo.
Pasangan calon presiden Ganjar Pranowo (kiri) dan wakil presiden Mahfud Md memberikan paparan usai penetapan nomor urut capres dan cawapres di Jakarta, Selasa (14/11/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pasangan calon presiden Ganjar Pranowo (kiri) dan wakil presiden Mahfud Md memberikan paparan usai penetapan nomor urut capres dan cawapres di Jakarta, Selasa (14/11/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo menyinggung soal sikap seorang pemimpin dalam debat capres terakhir malam ini. Dia menyebut, seorang pemimpin seharusnya tidak boleh memiliki konflik kepentingan.

"Contoh teladan pemimpin yang baik dan tidak ada konflik kepentingan," ujar Ganjar dalam debat capres, Minggu (4/2/2024).

Dia pun mencontohkan, Mahfud sebagai pimpinan yang berani menunjukkan sikap demokrasi yang baik karena berani mundur dari jajaran kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat resmi menjadi calon wakil presiden mendampinginya. Ganjar menyebut sikap politik Mahfud sebagai contoh yang baik untuk menjaga demokrasi.

"Seperti Pak Mahfud contohnya, dia mundur agar membangun intergritas yang baik," tuturnya.

Berdasarkan catatan Bisnis, Jumat (2/2/2024), Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD mengatakan telah resmi mundur dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (MenkoPolhukam). 

Dia mengaku mengalami "conflict of interest" yang tidak bisa terhindarkan antara melaksanakan tugas sebagai MenkoPolhukam dan kampanye sebagai cawapres.

"Terkadang terasa ada konflik kepentingan ketika saya berkunjung ke daerah sebagai Menko tidak sebagai cawapres, terkadang ada saja orang berteriak Bapak Cawapres, jadi menjadi tidak enak, sehingga saya harus berhenti berjalan-jalan atau berkunjung ke mana-mana sebagai Menko, karena conflict of interest tidak bisa terhindarkan antara melaksanakan tugas Menko dan kampanye, kadangkala sulit dibedakan," katanya, saat ditanya awak media, pada Jumat (2/2/2024).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper