Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDIP Bicara Soal Risma Tak Dilibatkan Bagi-bagi Bansos Jokowi

Mensos Risma tidak dilibatkan lagi dalam proses pembagian bantuan sosial alias bansos.
Politikus Senior PDIP Aria Bima/DPR
Politikus Senior PDIP Aria Bima/DPR

Bisnis.com, JAKARTA -- Anggota DPR dari Fraksi PDIP Perjuangan Aria Bima menuding bahwa pembagian bantuan sosial alias bansos telah dipolitisasi untuk kepentingan elektoral.

Bima menuturkan bahwa bansos seharusnya dibagikan Kementerian Sosial (Kemensos). Namun dalam pelaksanaannya kini, Kemensos justru tidak lagi dilibatkan. Akibatnya, terjadi ketidaksesuaian data dan  berpotensi  menimbulkan ketidakadilan di kalangan masyarakat.

Lho kan sangat jelas, Ibu Risma sejak awal menjabat Mensos punya komitmen untuk mengunakan data kemiskinan. Saat ini, data kemiskinan Ibu Risma tidak lagi dipakai,” kata Aria usai acara Hajatan Rakyat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (3/3/2024). 

Aria mengatakan, berdasarkan informasi Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini,  saat ini pemerintah menggunakan data dari Kemenko PMK dalam pembagian Bansos. Ia juga mengaku tidak rela  pembagian Bansos dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi), seperti yang terjadi belakangan ini.

"Data validasi Bansos yang dimiliki  Kementerian Sosial, yang rutin  diperbaiki,  infonya tidak dipakai dalam penyebaran atau pembagian Bansos, pada  bulan Januari dan Februari 2024," katanya.

Ia juga menyayangkan,  pembagian Bansos yang dilakukan hanya berdasarkan kepadatan penduduk di sejumlah daerah di Jawa Tengah. 

Seperti  diberitakan, pada Desember 2023, Presiden Jokowi membagikan   BLT Puso (BLT bagi petani yang gagal panen) yang hanya dibagikan di Provinsi Jawa Tengah.  Bantuan yang akan diberikan sebesar Rp 8 juta per 1 hektare lahan pertanian. 

Sementara itu, untuk  kelompok tani, diberikan bantuan sekitar   Rp 122 juta, Rp 180 juta, hingga Rp200 juta. 

Khusus di Jawa Tengah, terdapat 16.000 hektare lahan yang terdampak El Nino, banjir, dan kekeringan panjang. Ironisnya, penerima BLT Puso  hanya  petani  di Kabupaten Grobogan, Kudus, Jepara, Demak, dan Pati.

“Itulah yang kita  tahu, yang dipakai merupakan data elektoral, berdasarkan kepadatan penduduk. Kemudian, daerah mana yang memberikan efek elektoral tinggi di situlah Bansos diberikan. Bansos  memang untuk rakyat, PDI Perjuangan setuju. Tetapi, caranya jangan didasarkan dan dikerdilkan  untuk kepentingan elektoral, tapi  sesuai kebutuhan rakyat,” pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper