Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata di Gaza dari Israel

Prioritas kelompok militan Palestina adalah mengakhiri serangan Israel dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.
Tentara Israel duduk di dalam kendaraan militer, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan dengan Gaza, di Israel selatan, 18 Desember 2023. REUTERS/Ronen Zvulun
Tentara Israel duduk di dalam kendaraan militer, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan dengan Gaza, di Israel selatan, 18 Desember 2023. REUTERS/Ronen Zvulun

Bisnis.com, JAKARTA – Pasukan militan Palestina, Hamas mengatakan bahwa mereka akan mempelajari proposal gencatan senjata yang diajukan Israel sebagai upaya resolusi konflik di Gaza, Selasa (30/1/2024).

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan bahwa pihaknya telah menerima proposal gencatan senjata yang diajukan usai pertemuan Israel dengan beberapa negara di Paris, Prancis pada Senin (29/1/2024) lalu.

“Prioritas kelompok militan Palestina adalah mengakhiri serangan Israel dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza,” katanya sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (30/1/2024).

Dia mengatakan dia akan mempelajari rencana gencatan senjata tersebut dan mengunjungi Mesir untuk mendiskusikannya.

Haniyeh tidak memberikan rincian mengenai usulan gencatan senjata dari pertemuan yang melibatkan Direktur CIA William Burns, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed, Kepala Dinas Intelijen Mossad Israel David Barnea, dan Kepala Intelijen Mesir Abbas Kamel itu.

Adapun, pernyataan Hamas tersebut disampaikan beberapa jam setelah pasukan Israel membunuh tiga militan Palestina di sebuah rumah sakit di Tepi Barat.

Meskipun terdapat peningkatan kekerasan Israel di Tepi Barat bahkan sebelum perang kembali meletus pada Oktober lalu, penggerebekan rumah sakit itu dinilai dapat memicu kerusuhan yang lebih intens.

Rekaman CCTV menunjukkan beberapa tentara Israel, termasuk tiga orang yang berpakaian wanita dan dua berpakaian seperti petugas medis Palestina, berjalan melalui koridor di rumah sakit Ibnu Sina di kota Jenin dengan membawa senapan.

Menurut Hamas, salah satu korban tewas adalah anggota kelompoknya, sementara dua korban lainnya disebut merupakan saudara dari anggota faksi Jihad Islam.

Di sisi lain, militer Israel mengklaim bahwa salah satu korban tewas membawa pistol, seraya menuduh bahwa Hamas menggunakan wilayah sipil dan rumah sakit sebagai tempat berlindung. Hamas sebelumnya membantah tuduhan tersebut.

Sumber-sumber dari Palestina mengatakan bahwa ketiga korban itu tidak terlibat pertempuran apa pun. Mereka mengatakan bahwa salah satu korban, Basel Al-Ghazzawi, berada di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan cedera punggung dan tengah menggunakan kursi roda.

Pasukan rahasia Israel justru disebut masuk ke rumah sakit, menuju lantai tiga dan membunuh para korban dengan menggunakan pistol berperedam.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Palestina Mai Alkaila menyebut insiden tersebut sebagai kejahatan perang dan mendesak PBB dan kelompok hak asasi internasional untuk mengakhiri tindakan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper