Bisnis.com, TEGAL — Calon presiden (capres) koalisi perubahan, Anies Baswedan menyoroti penyaluran bantuan sosial (bansos) yang diberikan pemerintah secara rapel atau digabung.
Bansos tersebut diketahui diberikan sebesar Rp600.000 untuk tiga bulan sekaligus atau untuk periode Januari–Maret 2024. Melihat hal ini, Anies menyebut bahwa pemberian bansos diberikan saat waktunya diberikan bukan mengikuti kalender politik.
“Bansos diberikan mengikuti kalender kebutuhan rakyat, bukan mengikuti kalender politik. Kapan rakyat membutuhkan di situ diberikan bansos, ada jadwalnya,” kata Anies di Tegal, Selasa (30/1/2024).
Anies mengingatkan bahwa bansos jangan dimanfaatkan demi kebutuhan politik atau kepentingan pribadi.
Akan tetapi, meskipun masyarakat menerima bansos, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meyakini bahwa masyarakat akan memilih sosok pemimpin yang membawa gagasan perubahan.
"Karena mereka ingin hidup lebih baik, supaya tidak terus menerus kondisinya berat, kondisi sulit itulah yang mereka mau terima bansos, masa terima bansos gini mau diteruskan sulitnya," ucapnya.
Baca Juga
Seperti yang diketahui, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan menyalurkan bansos atau bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp600.000 atau Rp200.000 per bulan pada Februari 2024 atau jelang hari pencoblosan Pilpres 2024.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa program bantuan langsung tunai tersebut menggantikan program BLT El Nino yang disalurkan pada akhir 2023 dan akan diberikan kepada 18,8 juta penerima untuk periode Januari hingga Maret 2024.
“3 bulan pertama nanti diberikan, nanti sekitar bulan Februari yang besarnya Rp200.000 per bulan,” katanya dalam konferensi pers High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP), Senin (29/1/2024).
Airlangga mengatakan penyaluran BLT mitigasi risiko pangan akan disalurkan langsung sebesar Rp600.000 pada Februari 2024.