Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sindiran Keras Cak Imin: Mengaku Pemuda Tapi Sembunyi di Ketiak Opa-Opa

Calon wakil presiden (cawapres) koalisi perubahan, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berharap pendapatnya dibalas orang yang terlibat debat bukan pihak lain.
Calon Wakil Presiden (Cawapres) koalisi perubahan, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin memberikan keterangan kepada awak media usai menghadiri Deklarasi Relawan Kawula Muda Nusantara atau Rekan AMIN di Jakarta pada Minggu (28/1/2024) sore/Bisnis-Lukman Nur Hakim
Calon Wakil Presiden (Cawapres) koalisi perubahan, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin memberikan keterangan kepada awak media usai menghadiri Deklarasi Relawan Kawula Muda Nusantara atau Rekan AMIN di Jakarta pada Minggu (28/1/2024) sore/Bisnis-Lukman Nur Hakim

Bisnis.com, JAKARTA — Calon wakil presiden (cawapres) koalisi perubahan, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyinggung sosok yang membalas perkataannya setelah debat cawapres kedua dengan julukan “opa-opa”. 

Dalam debat cawapres, Minggu (21/1/2024), Cak Imin beradu argumen dengan cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka terkait dengan hilirisasi nikel yang menurutnya berdampak buruk secara ekologis.

"Yang debat siapa, yang bantah orang lain," kata Cak Imin dalam paparannya di agenda Deklarasi Relawan Kawula Muda Nusantara di Jakarta Selatan, Minggu (28/1/2024).

Cak Imin pun secara tidak langsung menyindir Gibran yang dianggapnya meminta bantuan kepada "opa-opa" untuk membalas perkataan dirinya. Ketum PKB ini berharap pendapatnya dibalas orang yang terlibat debat, bukan pihak lain.

“Jangan minta tolong orang lain untuk membantah pendapat saya. Jangan pernah ngaku pemuda kalau kamu bersembunyi di balik ketiak para opa-opa yang lain,” ucapnya.

Seperti diketahui dalam debat tersebut, Cak Imin menilai proses hilirisasi Pemerintahan Jokowi berjalan secara ugal-ugalan tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan.

"Kita saksikan dalam proses penambanagan dan bisnis tambang kita, hilirisasi dilakukan ugal-ugalan, merusak lingkungan, ada kecelakaan, tenaga asing mendominasi," ujarnya.

Di sisi lain, Cak Imin juga menilai perkembangan hilirisasi maupun tambang tidak berdampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar.

Dia memberi contoh, di Sulawesi Tengah misalnya, pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut naik 13%. Akan tetapi, masyarakatnya masih miskin.


TANGGAPAN LUHUT DAN BAHLIL

Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengunggah video berisi pesan kepada Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar dan co-captain Timnas Pemenangan Thomas Trikasih Lembong.

Dalam video berdurasi 8 menit 23 detik yang dipublikasikan malam ini, Rabu (24/1/2024), Menko Luhut menjawab sejumlah tudingan Cawapres Muhaimin soal permasalahan hilirisasi yang terjadi di Tanah Air era pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Saya pengen sebenarnya mengundang Muhaimin berkunjung ke Weda Bey, ke Morowali untuk melihat sendiri," ulas Luhut.

Di sisi lain, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menepis tuduhan yang menyatakan bahwa kebijakan hilirisasi dilakukan secara ugal-ugalan. 

Bahlil mengaku bingung dan menyebut pihak yang menuding hilirisasi dilakukan secara sembrono tidak memahami esensi dari kebijakan penghiliran, khususnya di sektor pertambangan. 

"Yang namanya hilirisasi, yang namanya industri tambang itu kan semua harus memenuhi kaidah norma dalam aturan," kata Bahlil dalam Konferensi Pers Kinerja Realisasi Investasi 2023, Rabu (24/1/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukman Nur Hakim
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper