Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Timses Ganjar-Mahfud Investigasi Temuan Beras Bulog Berstiker Prabowo-Gibran

TPN Ganjar-Mahfud akan melakukan investigasi terkait dengan dugaan beras bansos Bulog yang diduga ditempeli stiker bergambar paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran.
Todung Mulya Lubis bergabung Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam Pemilu 2024, dan cuti dari jabatannya sebagai Komisaris BREN.
Todung Mulya Lubis bergabung Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam Pemilu 2024, dan cuti dari jabatannya sebagai Komisaris BREN.

Bisnis.com, JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud akan melakukan investigasi terkait dengan dugaan beras bansos dari Bulog yang diduga ditempeli stiker bergambar pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, menyatakan tidak akan tinggal diam atas dugaan politisasi bansos tersebut. Meski demikian, pihaknya juga tidak akan bertindak gegabah sehingga harus menelusuri kebenarannya terlebih dahulu.

"Jadi kami membutuhkan beberapa waktu untuk melakukan penelisikan atau investigasi mengenai hal ini," ujar Todung di Media Center TPN, Jakarta Pusat, Kamis (25/1/2024).

Menurutnya, jika ditemukan potensi pelanggaran pemilu maka TPN Ganjar-Mahfud akan melaporkan dugaan beras bansos berstiker Prabowo-Gibran itu ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Todung menekankan bansos merupakan program pemerintah yang anggarannya berasal dari APBN. Oleh sebab itu, lanjutnya, bansos tidak boleh diklaim sebagai bantuan sekelompok pihak karena juga berasal dari uang rakyat.

"Bansos itu bukan milik satu paslon gitu. Bansos itu milik semua paslon, kalau mau dikatakan demikian," jelasnya.

Sebagai informasi, viral di media sosial X (dulu Twitter) foto dugaan beras Bulog yang ditempeli stiker bergambar Prabowo-Gibran. Di stiker tersebut, selain ada foto AI Prabowo-Gibran, terdapat tulis "Prabowo-Gibran 2024: Bersama Indonesia Maju".

Meski demikian, Bulog sempat menyatakan foto yang viral itu merupakan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijual di mana-mana. Oleh sebab itu, Bulog mengklaim tidak bisa mengatur mengatur akan digunakan sebagai apa beras SPHP itu ketika sudah dipasarkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper