Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan tidak ada perubahan format yang dalam debat keempat atau debat kedua khusus calon wakil presiden (cawapres) Pilpres 2024 pada Minggu (21/1/2024).
Komisioner KPU August Mellaz menjelaskan akan ada 6 segmen dalam debat kedua cawapres ini. Total, debat akan berlangsung selama 150 menit, yang mana 30 menit untuk jeda iklan.
"Kami juga menyampaikan format atau rundown [susunan acara] pelaksanaan debat keempat tidak mengalami perubahan," jelas Mellaz dalam konferensi pers di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Jumat (19/1/2024) malam.
Dia mengatakan, nantinya cawapres yang akan mulai memaparkan visi misinya yaitu nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Kemudian, dirotasi pada sesi selanjutnya.
Tema debat kedua khusus cawapres ini yaitu pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, serta desa. Debat pada akhir pekan nanti akan dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, dimulai pukul 19.00 WIB.
"Hari Sabtu itu sudah gladi kotor, kemudian hari Minggu akan dilaksanakan gladi bersih, dan itu akan melihatkan antara KPU, media penyelenggara, juga tim paslon," ungkapnya.
Baca Juga
Stasiun tv yang akan menyiarkan adalah Group EMTEK (SCTV dan Indosiar) dan Metro TV. Sementara itu, jurnalis SCTV Retno Pinasti dan Metro TV Zilvia Iskandar dipilih menjadi moderator.
Sementara itu ada 11 panelis yang akan merumuskan pertanyaan untuk para cawapres, antara lain:
1. Dr. Ir Abrar Saleng, SH. MH. (Ahil Hukum Agraria dan Sumber Daya Alam, Universitas Hasanudin)
2 Dr. Arie Sujito (Sosiolog Pedesaan/Dosen FISIPOL UGM)
3. Prof. Dr Arif Satria, SP. MSI (Ahli Ekologi Politik dan Kebijakan Pengelolaan Sumber daya alam, Rektor Institut Pertanian Bogor
4. Dewi Kartika (Ahli Agraria/Sekretarts Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria)
5. Fabby Tumiwa (Ahli Transisi Energ/Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform)
6. Prof. Dr. Ir. Hariadi Kartodihardjo, MS (Ahli Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup/Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor)
7. Prof. Dr. Ir. Ridwan Yahya, M.Sc. (Ahli Kehutanan dan Lingkungan Hidup/Guru Besar Teknologi Hasil Hutan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu)
8. Rukka Sombolinggi, SP., MA. (Sekretaris jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara/Ahli Masyarakat Adat)
9. Prof. Sudharto, P. Hadi, Ph.D. (Pakar Manajemen Lingkungan/Rektor Universitas Diponegoro 2010-2015)
10. Prof. Dr. Sulistiyowati Irianto, M.A. (Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia)
11. Ir. Tubagus Furgon Sofhani, M.A., Ph.D. (Ahli Perencanaan Wilayah dan Perdesaan Institut Teknologi Bandung).