Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Joe Biden: AS Siap Merespon Jika Houthi Terus Serang Kapal Dagang di Laut Merah

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan bahwa AS siap untuk mengambil tindakan tambahan terhadap gerakan Houthi di Yaman.
Presiden AS Joe Biden berjalan di halaman Selatan Gedung Putih sebelum menaiki Marine One di Washington, DC, AS, pada Selasa, (14/11/2023). / Bloomberg
Presiden AS Joe Biden berjalan di halaman Selatan Gedung Putih sebelum menaiki Marine One di Washington, DC, AS, pada Selasa, (14/11/2023). / Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan AS akan terus merespon Houthi yang berbasis di Yaman jika mereka terus menyerang kapal dagang di Laut Merah.

Biden dengan tegas menyebut bahwa Houthi sebagai kelompok teroris yang berbasis di Yaman, saat dia berbicara di depan media.

“Kami akan memastikan bahwa kami merespon kelompok Houthi jika mereka melanjutkan perilaku keterlaluan ini (di Laut Merah),” katanya, menurut pers Gedung Putih, dilansir TASS, Sabtu (13/1/2024). 

Adapun sebelumnya Biden juga menyatakan bahwa AS siap untuk mengambil tindakan tambahan terhadap gerakan Houthi di Yaman untuk mempertahankan prajuritnya dan jalur pelayaran global. 

Selain itu, dia juga telah secara resmi mengonfirmasi kebenaran laporan atas serangan udara massal terhadap sasaran di Yaman.

“Atas arahan saya, pasukan militer AS bersama dengan Inggris dan dengan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda berhasil melakukan serangan terhadap sejumlah sasaran di Yaman yang digunakan oleh Houthi untuk membahayakan kebebasan navigasi di Yaman, salah satu jalur air paling penting di dunia,” tegasnya. 

Dia mengatakan bahwa serangan yang ditargetkan ke Houthi ini sebagai pesan yang jelas bahwa AS dan mitra tidak akan menoleransi serangan atau membiarkan pihak yang bermusuhan membahayakan kebebasan navigasi di salah satu rute komersial paling penting di dunia itu. 

"Saya tidak akan ragu untuk mengarahkan tindakan lebih lanjut untuk melindungi masyarakat kita dan arus bebas perdagangan internasional jika diperlukan," ucapnya. 

Biden menyatakan bahwa lebih dari 50 negara telah terkena dampak dalam 27 serangan terhadap pelayaran komersial internasional, dan awak kapal dari lebih dari 20 negara telah diancam atau disandera dalam tindakan pembajakan di Laut Merah. 

“Lebih dari 2.000 kapal terpaksa menyimpang ribuan mil untuk menghindari Laut Merah yang dapat menyebabkan penundaan waktu pengiriman produk selama berminggu-minggu, dan pada 9 Januari, Houthi melancarkan serangan terbesar mereka hingga saat ini yang secara langsung menargetkan kapal-kapal Amerika,” lanjutnya. 

Seperti diketahui, pasukan AS dan Inggris melancarkan operasi militer terhadap Houthi di Yaman, pada Jumat (12/1/2024). 

Pinggiran kota pelabuhan barat Al Hudaydah, dan sasaran lainnya di Provinsi Sana'a, Al Hudaydah, Saadah dan Dhamar mendapat serangan hebat.

Pasca meningkatnya konflik Palestina-Israel di Jalur Gaza, Houthi mengklaim akan melancarkan serangan ke wilayah Israel dan tidak akan mengizinkan kapal-kapal terkait melewati perairan Laut Merah dan Selat Bab el-Mandeb sampai operasi militer di Gaza berhenti. 

Menurut CENTCOM, lebih dari 20 kapal induk dan kapal komersial telah diserang di perairan Laut Merah sejak pertengahan November 2023.

Sebagai tanggapan, pemerintah AS menyatakan meluncurkan operasi untuk menjamin keselamatan navigasi dan melindungi kapal-kapal di Laut Merah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper