Bisnis.com, JAKARTA - Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo berjanji akan menghadirkan duta besar siber. Hal tersebut merupakan salah satu strategi pasangan Ganjar-Mahfud dalam menangkal dan menangani serangan siber.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menegaskan, bahwa pengamanan di kepolisian perlu ditingkatkan, terutama institusi siber. Institusi ini harus dipimpin oleh Jenderal Bintang Tiga. Bahkan, dia menegaskan Indonesia membutuhkan peran Duta Besar Cyber.
"Kita perlu duta besar siber," tegas Ganjar, dalam debat ketiga Pilpres, Minggu (7/1) malam.
Kehadiran duta besar siber amat diperlukan. Kemajuan teknologi siber yang tinggi juga membawa dampak negatif dan membuka pintu serangan baru terhadap Indonesia.
"Duta besar siber kita menjadi penting karena problem kita di dunia digital," urainya.
Indonesia, tegas Ganjar harus mampu membaca arah perkembangan zaman dan segera menyiapkan respon dan mitigasi risiko. Karena itu, di tengah kemajuan teknologi dan terbukanya ancaman serangan digital, Indonesia harus punya pihak yang berkompeten untuk menangani hal tersebut.
Peran duta besar siber tersebut menjadi penting sebagai bagian dari upaya meningkatkan kekuatan pertahanan dalam negeri. Juga sebagai langkah konkret untuk merespons perubahan dunia yang serbadigital.
"Kita perlu duta besar (siber) ini untuk merespons perubahan-perubahan global yang ada,” ujar Ganjar Pranowo.
Direktur Muda Pangkalan Data Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Christian Guntur Lebang mengungkapkan, spektrum siber mencakup perkembangan komputasi kuantum hingga kecerdasan buatan bergerak cukup cepat. Menurut dia, mayoritas perkembangan teknologi siber didominasi oleh pihak swasta lintas negara.
"Untuk merespons perkembangan yang sangat dinamis tersebut, Indonesia akan menunjuk Duta Besar khusus Siber dan Teknologi," terang Guntur.
Duta besar siber memiliki tanggung jawab untuk memperjuangkan kepentingan negara dalam isu siber dan teknologi kritis. Duta besar siber akan memperjuangkan kepentingan negara baik dalam forum global, regional, maupun bilateral.
"Duta besar siber juga bertugas menjajaki potensi kerja sama dengan mitra internasional dalam bidang pengembangan teknologi siber," tandas dia.