Bisnis.com, JAKARTA - Para diplomat terkemuka Amerika Serikat (AS) dan Eropa mencari cara untuk mencegah konflik Gaza menyebar lebih jauh di Timur Tengah.
Seorang pejabat militer Palestina menyatakan bahwa pesawat Israel menembaki militan Palestina yang menyerang pasukan di Tepi Barat yang diduduki pada Minggu (7/1/2024). Akibatnya, kata seorang pejabat kesehatan, enam warga Palestina tewas dalam serangan tersebut.
Dilansir dari Reuters, Seorang petugas polisi perbatasan Israel tewas dan lainnya terluka ketika kendaraan mereka terkena bahan peledak selama operasi di kota Jenin, Tepi Barat, kata militer dan polisi.
Tepi Barat telah mengalami tingkat kerusuhan tertinggi dalam beberapa dekade selama 18 bulan sebelum serangan terhadap Israel pada 7 Oktober oleh kelompok militan Hamas yang menguasai Gaza.
Konfrontasi di Tepi Barat meningkat tajam sejak pasukan Israel melancarkan serangan balasan terhadap Gaza, menghancurkan daerah kantong Palestina ketika berusaha untuk memusnahkan Hamas.
Di Tepi Barat, ratusan warga Palestina tewas dalam bentrokan dengan tentara dan pemukim Israel selama beberapa minggu terakhir dan pasukan keamanan telah melakukan ribuan penangkapan.
Baca Juga
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan diplomat utama Uni Eropa, Josep Borrell, melakukan perjalanan terpisah ke wilayah tersebut untuk mencoba meredam dampak perang ke Lebanon, Tepi Barat, dan jalur pelayaran Laut Merah .
Blinken berada di Yordania pada hari ini, setelah singgah di Turki dan Yunani, sedangkan Borrell sedang dalam perjalanan ke Lebanon. Keduanya mengatakan prioritas mereka adalah memadamkan dampak perang Gaza.
“Kami memiliki fokus yang kuat untuk mencegah penyebaran konflik ini,” kata Blinken, yang juga akan melakukan perjalanan ke Israel, Tepi Barat, Qatar, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Mesir dalam perjalanan keempatnya ke wilayah tersebut.
Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari memberikan ringkasan serangan padaSabtu (6/1/2024), mengatakan pasukan Israel telah menyelesaikan pembongkaran 'kerangka' militer Hamas di Gaza utara dan telah membunuh sekitar 8.000 militan di wilayah itu.
“Kami sekarang fokus untuk membubarkan Hamas di tengah dan selatan jalur [Gaza]. Pertempuran akan berlanjut selama tahun 2024. Kami beroperasi sesuai rencana untuk mencapai tujuan perang, untuk membubarkan Hamas di utara dan selatan,” katanya.
Amukan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan menewaskan 1.200 orang dan 240 orang disandera, menurut para pejabat Israel. Lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan oleh Hamas. Di lain pihak, serangan Israel sejauh ini telah menewaskan 22.722 warga Palestina.
Israel telah mengisyaratkan perubahan dalam beberapa hari terakhir untuk mengurangi jumlah pasukan ketika menghadapi tekanan internasional atas meningkatnya jumlah korban tewas dan krisis kemanusiaan di Gaza.