Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Israel Kerahkan Tank dan Pesawat Tempur, Warga Gaza Kembali Mengungsi

Militer Israel mengerahkan tank dan pesawat tempur dalam serangan terbarunya ke wilayah Gaza, Palestina dan membuat warga Gaza kembali mengungsi
Israel Kerahkan Tank dan Pesawat Tempur, Warga Gaza Kembali Mengungsi. Tentara Israel duduk di dalam kendaraan militer, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan dengan Gaza, di Israel selatan, 18 Desember 2023. REUTERS/Ronen Zvulun
Israel Kerahkan Tank dan Pesawat Tempur, Warga Gaza Kembali Mengungsi. Tentara Israel duduk di dalam kendaraan militer, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan dengan Gaza, di Israel selatan, 18 Desember 2023. REUTERS/Ronen Zvulun

Bisnis.com, JAKARTA – Militer Israel mengerahkan tank dan pesawat tempur dalam serangan terbarunya ke wilayah Gaza, Palestina pada hari ini, Jumat (29/12/2023) waktu setempat.

Melansir Reuters, puluhan ribu warga Gaza yang baru mengungsi berkumpul di bawah terpal akibat serangan tank Israel, sementara pesawat tempur membombardir permukiman warga di wilayah selatan.

Israel menutup 2023 dengan serangan baru di Gaza tengah dan selatan, menyebabkan gelombang eksodus baru dari orang-orang yang sudah diusir dari daerah lain. Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyebut hal ini sebagai tahap penting dalam misinya untuk menghancurkan Hamas.

Puluhan ribu warga Gaza telah meninggalkan distrik pusat di Bureij, Maghazi, dan Nusseirat, karena peringatan yang disampaikan oleh militer Israel.

Sebagian besar dari mereka melakukan perjalanan ke selatan atau barat menuju kota Deir al-Balah, yang disebut telah dipenuhi tenda darurat untuk menampung pengungsi dan korban perang.

"Kami sangat menderita. Kami menghabiskan sepanjang malam tanpa tempat berteduh, di bawah hujan dan cuaca dingin, kami bersama anak-anak dan perempuan lanjut usia," kata Um Hamdi, salah satu pengungsi, dikutip dari Reuters pada Jumat (29/12/2023).

Dua belas minggu setelah gelombang perang baru meletus akibat serangan Hamas ke Israel yang menimbulkan 1.200 korban jiwa, pasukan Israel nyaris tak berhenti menghancurkan sebagian besar Jalur Gaza. 

Hampir seluruh penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta orang telah diusir dari rumah mereka, setidaknya satu kali.

Otoritas kesehatan Gaza juga mengatakan bahwa lebih dari 21.000 warga Palestina dipastikan tewas, dan ribuan jenazah dikhawatirkan belum ditemukan di reruntuhan. PBB mengatakan ribuan orang mungkin meninggal karena kekurangan makanan, obat-obatan, air bersih, dan tempat tinggal yang memadai.

Israel mengatakan bahwa mereka berkomitmen melindungi warga sipil selagi berusaha menghancurkan Hamas. Sekutu terdekat Israel, Amerika Serikat, secara terbuka menyerukan agar Israel mengurangi perang besar-besaran dan beralih ke operasi yang fokus pada para pemimpin Hamas.

Namun, sejauh ini, Israel dianggap tidak menunjukkan tanda-tanda melakukan hal tersebut. Warga mengatakan pasukan Israel telah membombardir Bureij dalam dua hari terakhir, serta di kawasan sekitar Nusseirat dan Maghazi.

Di selatan, pasukan Israel juga telah menggempur Khan Younis, sebagai persiapan untuk serangan lebih lanjut ke kota utama di wilayah selatan. Gallant mengatakan pasukan Israel telah mencapai pusat komando dan depot senjata Hamas.

“Operasi kami sangat penting untuk mencapai tujuan perang. Kami melihat hasil dan kehancuran pasukan musuh,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper