Bisnis.com, JAKARTA - Israel mengklaim sebanyak 8.000 anggota gerakan Palestina Hamas telah tewas dan tersingkir sejak eskalasi di Jalur Gaza, pada 7 Oktober 2023.
“IDF [Pasukan Pertahanan Israel] telah membunuh hampir 8.000 teroris Palestina di Jalur Gaza sejak 7 Oktober,” kata laporan tentara Israel.
Kepala juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan bahwa Israel juga telah memperluas operasinya di dekat Khan Yunis di Jalur Gaza Selatan.
“Pasukan kami terus memperdalam pertempuran. Di wilayah Khan Yunis, kami memperluas operasi kami, mengungkap terowongan, dan membunuh teroris,” kata Hagari, dilansir TASS, Senin (25/12/2023).
Pihaknya mengaku telah mencapai beberapa terowongan dan situs bawah tanah Hamas, menghadapi dan membunuh teroris.
"Kami akan terus memperdalamnya hari ini dan dalam beberapa hari mendatang,” tambahnya.
Baca Juga
Sementara itu, seorang perwakilan tingkat tinggi kelompok militan Hamas terbunuh akibat operasi gabungan IDF dan Dinas Keamanan Umum (Shin Bet).
Hassan Atrash yang merupakan orang yang bertanggung jawab atas perdagangan, produksi, dan perlengkapan militer Hamas, tewas dalam serangan yang ditargetkan oleh jet tempur Israel.
Selain itu, IDF dan Otoritas Sekuritas Israel (ISA) mengklaim bahwa pasukan Israel telah menangkap lebih dari 700 tersangka teroris selama operasi mereka di Gaza.
“Dalam waktu sepekan, IDF dan ISA menangkap ratusan tersangka yang terlibat dalam kegiatan teroris di Jalur Gaza, dan lebih dari 200 anggota teroris Hamas dan Jihad Islam dibawa untuk diinterogasi lebih lanjut di Israel. Beberapa dari mereka secara sukarela menyerahkan diri,” ungkapnya.
Kemudian secara keseluruhan, sejauh ini Israel mengklaim lebih dari 700 anggota organisasi teroris di Jalur Gaza telah dibawa untuk diinterogasi lebih lanjut.