Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bawa-bawa Korban Hamas, PM Israel Netanhayu Senggol Xi Jinping

Perdana Menteri Israel, Netanhayu, meminta agar perwakilan Tiongkok menyampaikan pesannya kepada Presiden Xi Jinping.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu./REUTERS-Ronen Zvulun
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu./REUTERS-Ronen Zvulun

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Israel, Netanhayu, meminta agar perwakilan Tiongkok menyampaikan pesannya kepada Presiden Xi Jinping.

Pesan yang dimaksud Netanhayu adalah tentang kisah seorang gadis Israel yang kabarnya ducilik dan disandera oleh Hamas.

“Selama saya menjabat sebagai Perdana Menteri, saya telah bertemu dengan semua negara dan duta besar di Israel, termasuk duta besar Tiongkok. Saya tidak ingat lagi kapan saya memanggil duta besar Tiongkok, mereka biasanya datang atas kemauan mereka sendiri," kata Netanhayu.

"Beberapa hari yang lalu saya memanggil duta besar Tiongkok dan meminta agar dia menyampaikan pesan kepada Xi Jinping tentang seorang gadis Israel, Noa Argaman, seorang mahasiswa yang seharusnya memulai tahun ketiganya di Universitas Ben-Gurion tahun ini ketika dia diculik bersama pacarnya," ia menambahkan.

Netanyahu mengatakan bahwa ibunya Noa berasal dari Tiongkok. Perdana Menteri Israel tersebut kemudian meminta agar pemerintah China melibatkan diri untuk mengatasi hal tersebut.

"Saya telah bertemu ibunya, Liora, dalam beberapa kesempatan. Dia berasal dari Tiongkok dan datang bersama suaminya Yaakov ke pertemuan tersebut. Saya mengatakan kepada duta besar bahwa saya ingin Anda memberi tahu Xi Jinping bahwa, di luar protokol dan aturan, ada seorang gadis di sini yang ibunya orang Tionghoa, dan saya pribadi meminta agar Anda secara pribadi melibatkan diri dalam kasusnya, karena ibunya tidak hanya memohon untuk nyawa Noa, tetapi juga untuk nyawanya sendiri," lanjut Netanhayu.

Seperti diketahui, tanggapan awal Tiongkok terhadap konflik yang melibatkan Israel dan Hamas tersebut adalah hati-hati dan tidak tegas dalam menyalahkan pihak-pihak yang terlibat.

Meski demikian, Beijing telah menyerukan agar “pihak-pihak terkait” untuk mengakhiri permusuhan dan menekankan perlunya solusi dua negara, dengan tidak mengutuk kelompok bersenjata Palestina atau menyebutkan namanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper