Bisnis.com, JAKARTA – Israel melakukan serangan udara di luar ibukota Suriah, Damaskus, pada Senin (25/12/2023) dan menewaskan seorang penasihat senior Garda Revolusi Iran.
Melansir dari Reuters, Selasa (26/12/2023), tiga sumber keamanan dan media pemerintah Iran Press TV melaporkan bahwa penasihat tersebut, yang dikenal sebagai Sayyed Razi Mousavi, bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan aliansi militer antara Suriah dan Iran.
Juru bicara pasukan Israel (IDF) Laksamana Muda Daniel Hagari menolak berkomentar mengenai tewasnya pejabat tinggi Iran tersebut dan mengatakan IDF hanya melindungi keamanan Israel.
"Saya tidak akan mengomentari laporan-laporan asing, baik ini maupun yang lainnya di Timur Tengah. Militer Israel jelas memiliki tugas untuk melindungi kepentingan keamanan Israel,” ungkap Hagari dalam konferensi pers.
Press TV menyela siaran berita regulernya untuk mengumumkan bahwa Mousavi telah terbunuh dan menggambarkannya sebagai salah satu penasihat Garda Revolusi tertua di Suriah.
Televisi pemerintah Iran tersebut menggambarkan Mousavi telah menjadi salah satu dari mereka yang menemani Qassem Soleimani, kepala Pasukan Quds elit Garda Revolusi Iran yang terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS di Irak pada tahun 2020.
Baca Juga
Duta Besar Iran di Damaskus Hossein Akbari mengatakan bahwa Mousavi ditempatkan di kedutaan sebagai seorang diplomat dan terbunuh oleh rudal Israel setelah pulang kerja.
Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan bahwa pembunuhan Mousavi menunjukkan kelemahan Israel.
"Tindakan ini merupakan tanda frustrasi dan kelemahan rezim Zionis di wilayah ini yang pasti akan membayar harganya," kata Raisi mengutip media Iran.
Garda Revolusi mengatakan Israel akan menderita karena membunuh Mousavi, yang berpangkat brigadir jenderal.
"Rezim Zionis yang kejam dan biadab akan membayar kejahatan ini," kata Garda Revolusi dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di TV pemerintah.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani mengatakan bahwa Iran berhak untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menanggapi tindakan ini pada waktu dan tempat yang tepat.
Sementara itu, kelompok Jihad Islam Palestina mengutuk pembunuhan Mousavi sebagai tindakan pengecut, dan mengatakan bahwa ia telah memainkan peran penting dalam mendukung perlawanan di wilayah tersebut serta rakyat Palestina dan perjuangan mereka.
Israel telah bertahun-tahun melakukan serangan terhadap target-target yang terkait dengan Iran di Suriah, di mana pengaruh Teheran telah berkembang sejak mendukung Presiden Bashar al-Assad dalam perang saudara yang meletus di Suriah pada tahun 2011.
Awal bulan ini, Iran mengatakan bahwa serangan Israel telah menewaskan dua anggota Garda Revolusi di Suriah yang bertugas sebagai penasihat militer di sana.
Iran telah mengirim ratusan anggota Garda sebagai "penasihat" untuk membantu melatih dan mengorganisir ribuan pejuang milisi Syiah dari Irak, Afghanistan dan Pakistan untuk mendukung pemerintah dalam konflik Suriah. Para pejuang dari Hizbullah Lebanon juga telah bekerja sama dengan para komandan militer Iran di Suriah.