Bisnis.com, JAKARTA - Seorang komandan Garda Revolusi Iran Brigadir Jenderal Mohammad Reza Naqdi mengatakan Laut Mediterania bisa ditutup jika Amerika Serikat (AS) dan Israel terus melakukan kejahatan di Jalur Gaza.
Iran yang mendukung Hamas, menuduh AS mendukung kejahatan Israel di Jalur Gaza, di mana pemboman selama lebih dari 2 bulan telah menewaskan ribuan orang dan membuat sebagian besar penduduk meninggalkan rumahnya.
“Mereka akan segera menunggu penutupan Laut Mediterania, (Selat) Gibraltar dan saluran air lainnya,” katanya, dilansir CNA, Senin (25/12/2023).
Kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman selama sebulan terakhir menyerang kapal-kapal dagang yang berlayar melalui Laut Merah sebagai pembalasan atas serangan Israel di Jalur Gaza, yang menyebabkan beberapa perusahaan pelayaran mengubah rutenya.
Iran telah membantah tuduhan AS terlibat dalam perencanaan serangan oleh gerakan Houthi yang bersekutu dengan Teheran di Yaman terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah.
Penyangkalan berulang kali, yang dikeluarkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani, terjadi setelah Gedung Putih mengatakan Teheran sangat terlibat dalam perencanaan operasi dan intelijennya.
Baca Juga
“Perlawanan (Houthi) memiliki alat kekuasaannya sendiri dan bertindak sesuai dengan keputusan dan kemampuannya,” kata Bagheri Kani.
Iran mendukung kelompok Houthi namun secara resmi membantah mempersenjatai kelompok tersebut, yang telah merebut Ibu Kota Yaman, Sanaa, setelah menggulingkan pemerintah dan kini menguasai sebagian besar negara tersebut.
Houthi yang mengatakan serangan mereka ditujukan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel dan mendukung warga Palestina yang dikepung oleh Israel di Jalur Gaza, telah menargetkan kapal-kapal komersial di Laut Merah dengan drone dan rudal, sehingga memaksa para pengirim barang untuk mengubah arah dan menempuh rute yang lebih jauh ke ujung Selatan Afrika.
Iran sendiri tidak memiliki akses langsung ke Mediterania dan tidak mengetahui cara Garda Revolusi dapat berupaya menutupnya, meskipun Naqdi berbicara tentang lahirnya kekuatan perlawanan baru dan penutupan saluran lainnya.
“Kemarin, Teluk Persia dan Selat Hormuz menjadi mimpi buruk bagi mereka, dan hari ini mereka terjebak di Laut Merah,” lanjutnya.
Satu-satunya kelompok yang didukung oleh Iran di Mediterania adalah Hizbullah Lebanon dan milisi sekutunya di Suriah, di ujung laut Gibraltar.