Bisnis.com, JAKARTA – Pusat pemantau gabungan militer AS dan Kanada pada tahun ini melanjutkan tradisi Natal yang telah berlangsung selama 68 tahun, yakni “melacak” keberadaan Sinterklas, ikon Natal yang dipercaya memberi hadiah bagi anak-anak di seluruh dunia.
Melansir CNA pada Senin (25/12/2023), pelacak Sinterklas yang dipersembahkan oleh Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD) ini dibuat pada 1955, ketika sebuah iklan di suatu surat kabar Colorado keliru mencetak nomor telepon untuk menghubungkan anak-anak dengan Sinterklas, justru mengarahkan mereka ke hotline pusat militer.
Dalam tugas kesehariannya, NORAD melakukan operasi pengendalian dan peringatan dirgantara dan maritim, termasuk memantau peluncuran rudal oleh negara lain.
Namun, agar anak-anak tersebut tak kecewa, Kolonel Harry Shoup selaku Direktur Operasi NORAD pada saat itu memerintahkan stafnya untuk memeriksa radar dan melihat di mana Sinterklas mungkin berada, lantas memberi tahu anak-anak tentang lokasinya.
Enam puluh delapan tahun kemudian, NORAD melanjutkan tradisinya dengan mendirikan pusat panggilan temporer di luar kantor pusatnya di Colorado, khusus untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penting dari anak-anak.
Sebuah foto yang diposting oleh lembaga tersebut di Facebook menunjukkan barisan orang yang menjawab telepon, beberapa berseragam dan lainnya mengenakan topi Santa berwarna merah. Beberapa pejabat tinggi AS seperti Presiden Joe Biden dan istrinya Jill Biden, ikut serta dalam aksi liburan tersebut.
Baca Juga
“Malam ini, Presiden dan Ibu Negara berpartisipasi dalam panggilan Santa Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara dengan anak-anak dan keluarga di seluruh negeri,” kata Gedung Putih AS dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, pada Minggu (24/12/2023) waktu setempat, pelacak tersebut “mati” sebentar, membuat anak-anak di kawasan Pasifik tidak mengetahui posisi sebenarnya.
"Hai #SantaTrackers! Kami mungkin mengalami beberapa kesulitan teknis dengan peta pelacakan kami, tapi #Santa masih terbang! Selanjutnya dia menuju ke Fiji!" kata kelompok yang menjalankan pelacak itu di halaman Facebook-nya, sebelum mengumumkan perbaikan satu jam kemudian.
Oleh NORAD, Sinterklas disebut telah memulai perjalanannya dengan pemberhentian pertama di Stasiun Luar Angkasa Internasional yang mengelilingi Bumi.
Sinterklas dengan kereta luncur yang ditarik rusa juga “terlihat” melintasi Afrika, Antartika, Amerika Selatan, AS, sambil menurunkan sekitar 100.000 hadiah setiap detiknya.