Kantor Hak Asasi Manusia PBB di Ramallah mengatakan pihaknya telah menerima laporan bahwa pasukan Israel telah "membunuh" sedikitnya 11 pria Palestina tak bersenjata di lingkungan Gaza minggu ini.
Insiden tersebut “menimbulkan kekhawatiran mengenai kemungkinan dilakukannya kejahatan perang”, katanya, seraya menambahkan bahwa para pria tersebut dibunuh di depan anggota keluarga mereka di daerah Al-Rimal, Kota Gaza.
Terpisah, Israel mengatakan pasukannya telah menemukan jaringan terowongan yang digunakan oleh para pemimpin Hamas termasuk Yahya Sinwar, pemimpin kelompok militan di Gaza.
Militer merilis rekaman yang dikatakan menunjukkan “jaringan besar” di sekitar Lapangan Palestina di Kota Gaza yang menghubungkan tempat persembunyian dan tempat tinggal.
Tentara Israel mengatakan tiga tentaranya tewas pada hari Rabu (20/12/2023), menjadikan jumlah korban tewas pasukannya menjadi 137 di Jalur Gaza sejak operasi darat dimulai pada akhir Oktober.
Sedangkan, Kementerian Kesehatan Hamas mengatakan serangan Israel menewaskan sedikitnya 12 warga Palestina ketika rumah dan sebuah masjid di Rafah dihantam. Kemudian, setidaknya 30 orang lagi tewas dalam serangan Israel yang menghantam dua rumah di sebelah timur Khan Yunis.
Baca Juga
Massa mengerumuni reruntuhan, menggali dengan sekop dan cangkul untuk mencoba membebaskan para korban. Satu tubuh menghitam tergeletak di bawah selimut biru di tanah yang berlumuran darah.
“Cukup, cukup,” kata Samar Abu Luli, seorang wanita di Rafah, setelah serangan Israel di lingkungan kota Al-Shabura.
Kami telah kehilangan segalanya dan kami tidak tahan lagi, tambahnya.