Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Israel Bom Lebih Banyak Sasaran di Gaza saat Upaya Gencatan Senjata

Israel mengatakan mereka mengebom sejumlah sasaran di Jalur Gaza ketika para diplomat terus berupaya menghentikan pertempuran.
Tentara Israel duduk di dalam kendaraan militer, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan dengan Gaza, di Israel selatan, 18 Desember 2023. REUTERS/Ronen Zvulun
Tentara Israel duduk di dalam kendaraan militer, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan dengan Gaza, di Israel selatan, 18 Desember 2023. REUTERS/Ronen Zvulun

Kantor Hak Asasi Manusia PBB di Ramallah mengatakan pihaknya telah menerima laporan bahwa pasukan Israel telah "membunuh" sedikitnya 11 pria Palestina tak bersenjata di lingkungan Gaza minggu ini.

Insiden tersebut “menimbulkan kekhawatiran mengenai kemungkinan dilakukannya kejahatan perang”, katanya, seraya menambahkan bahwa para pria tersebut dibunuh di depan anggota keluarga mereka di daerah Al-Rimal, Kota Gaza.

Terpisah, Israel mengatakan pasukannya telah menemukan jaringan terowongan yang digunakan oleh para pemimpin Hamas termasuk Yahya Sinwar, pemimpin kelompok militan di Gaza.

Militer merilis rekaman yang dikatakan menunjukkan “jaringan besar” di sekitar Lapangan Palestina di Kota Gaza yang menghubungkan tempat persembunyian dan tempat tinggal.

Tentara Israel mengatakan tiga tentaranya tewas pada hari Rabu (20/12/2023), menjadikan jumlah korban tewas pasukannya menjadi 137 di Jalur Gaza sejak operasi darat dimulai pada akhir Oktober.

Sedangkan, Kementerian Kesehatan Hamas mengatakan serangan Israel menewaskan sedikitnya 12 warga Palestina ketika rumah dan sebuah masjid di Rafah dihantam. Kemudian, setidaknya 30 orang lagi tewas dalam serangan Israel yang menghantam dua rumah di sebelah timur Khan Yunis.

Massa mengerumuni reruntuhan, menggali dengan sekop dan cangkul untuk mencoba membebaskan para korban. Satu tubuh menghitam tergeletak di bawah selimut biru di tanah yang berlumuran darah.

“Cukup, cukup,” kata Samar Abu Luli, seorang wanita di Rafah, setelah serangan Israel di lingkungan kota Al-Shabura.

Kami telah kehilangan segalanya dan kami tidak tahan lagi, tambahnya.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper