Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemlu Buka Suara Soal RS Indonesia di Gaza yang Jadi Markas Militer Israel

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI angkat suara mengenai Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza yang kini menjadi markas militer Israel.
RS Indonesia di Gaza/Mer-C
RS Indonesia di Gaza/Mer-C

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI angkat suara mengenai Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza yang kini menjadi markas militer Israel. 

Juru bicara Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal mengatakan saat ini pihaknya tidak fokus dengan RSI saja.

Akan tetapi, konsentrasi Kemlu kini diarahkan kepada seluruh sistem kesehatan dan pelayanan kesehatan di Gaza yang hampir lumpuh. 

"Kita tidak melihat rumah sakit per rumah sakit, kita concern-nya adalah sistem kesehatan, pelayanan kesehatan di Gaza itu sudah down," ucap Lalu Muhammad Iqbal, saat ditemui awak media, pada Rabu (20/12/2023). 

Iqbal mengungkapkan bahwa karena alasan itu, hingga kini pemerintah Indonesia terus mendesak dilakukan gencatan senjata permanen di Gaza. 

"Itu sebabnya kita terus mendesak supaya ada jeda kemanusiaan permanen yang memungkinkan seluruh masalah kemanusiaan yang ada sekarang di Gaza dan penderitaan rakyat Gaza sekarang ini bisa di-address semuanya," ujarnya. 

Iqbal mengatakan Kemlu RI sudah menyampaikan keprihatinan sejak awal mengenai sistem kesehatan yang hampir lumpuh di Gaza tersebut. 

"Yang jelas kita sudah sampaikan dari awal keprihatinan kita mengenai sistem kesehatan di Gaza dan ini juga disampaikan dalam pertemuannya dengan WHO di Jenewa yang lalu bahwa dari 35 rumah sakit itu saat ini hanya tinggal 12 yang aktif, yang bisa dioperasikan," ucapnya. 

Dia memaparkan, dari 12 rumah sakit yang masih beroperasi, ada yang kapasitasnya mencapai tiga kali lipat dari kapasitas maksimal. 

Kemudian dia menegaskan bahwa hampir 71% fasilitas kesehatan di Gaza sudah tidak berfungsi lagi. Saat ini yang berfungsi hanya 29%, termasuk klinik, ambulans, dan sebagainya. 

"Jadi 71% tidak berfungsi lagi, termasuk yang kita address di dalamnya adalah rumah sakit Indonesia jadi kita tidak melihat rumah sakit per rumah sakit, tetapi kita melihat sistem kesehatan yang ada di Gaza, dan keyakinan itu sudah disampaikan Ibu Menlu (Retno Marsudi) pada saat kunjungan beliau kepada stakeholders yang ada di Jenewa termasuk WHO," lanjutnya.

Dia menjelaskan bahwa Menlu RI beberapa waktu lalu pergi ke Jenewa salah satu tujuannya untuk memperjuangkan sistem kesehatan yang ada di Gaza dan menghandle situasi kemanusiaan di wilayah itu. 

"Jadi Ibu Menlu itu pergi ke Jenewa itu salah satunya prioritasnya adalah bertujuan untuk isu ini, bahwa sistem kesehatan yang ada di Gaza itu sudah gagal sekarang itu untuk menghandle situasi kemanusiaan yang ada di Gaza. Rumah sakit di Gaza Utara sudah tidak ada yang aktif lagi hanya di Gaza Selatan dan itupun sudah menampung hampir dua sampai tiga kali lipat dari kapasitas terpasang," ujar dia. 

Diberitakan sebelumnya, Israel menempatkan pasukan militernya di Rumah Sakit Indonesia yang kini telah menjadi markas dan tempat berlindung dari serangan Hamas. 

Padahal sebelumnya Israel menuduh terdapat terowongan Hamas di bawah Rumah Sakit Indonesia yang ada di Gaza Utara itu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper