Bisnis.com, JAKARTA - Israel kembali melancarkan serangan yang lebih mematikan di Gaza menjelang pemungutan suara oleh Dewan Keamanan PBB mengenai seruan gencatan senjata.
Dilansir Channelnewsasia pada Rabu (20/12/2023), serangan Israel menewaskan 20 warga Palestina di Rafah pada 18-19 November 2023. Rafah yang merupakan Selatan Kota Gaza merupakan kamp besar bagi pengungsi Palestina.
Adapun, serangan Israel telah memaksa banyak orang untuk mengungsi ke tempat penampungan yang penuh dengan kebutuhan yang beragam mulai dari perawatan medis hingga pasokan makanan.
Dengan terputusnya aliran listrik dan komunikasi, warga Gaza kembali ke tradisi kuno dengan menggunakan radio bertenaga baterai untuk mendapatkan berita tentang konflik Israel-Palestina.
Koordinator Khusus PBB untuk Timur Tengah, Tor Wennesland mengatakan pengiriman bantuan kemanusiaan terus menghadapi tantangan yang tidak dapat diatasi karena serangan yang terus terjadi.
Sementara itu, Anggota Dewan Keamanan PBB melanjutkan perundingan intensif mengenai pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Gaza selama pertempuran terhenti.
Baca Juga
Pemungutan suara mengenai resolusi tersebut sempat ditunda pada hari Senin (18/12/2023) dan diundur pada hari ini, Rabu (20/12/2023) untuk menghindari Amerika Serikat (AS) menggunakan hak veto-nya.
Di sisi lain, Duta Besar Israel untuk Rusia Alexander Ben Zvi mengatakan tidak akan terjadi gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza menjelang Tahun Baru 2024.
"Tidak, menurut saya tidak, karena kami memiliki dua tujuan, yang selalu saya ulangi. Isinya tentang penghancuran struktur teroris Hamas dan pembebasan semua sandera kami, inilah dua tujuan yang harus kita capai," katanya beberapa waktu lalu.
Dia menegaskan bahwa Tahun Baru 2024 bukan menjadi alasan untuk menghentikan operasi militer di Gaza, dan pihaknya menyatakan tidak merayakan Natal.