Bisnis.com, JAKARTA - Israel yang terus menggempur Jalur Gaza membuat militan Houthi terus bergerak melakukan perlawanan.
Militan Houthi Yaman yang pro-Palestina bersumpah untuk menentang misi angkatan laut pimpinan AS dan akan terus menyerang sasaran Israel di Laut Merah.
Meskipun demikian, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan tidak akan berhenti memborbardir Gaza hingga 129 sandera yang tersisa dibebaskan dan Hamas dilenyapkan.
Adapun, konflik telah menyebar ke luar Gaza, yaitu ke Laut Merah di mana kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman telah menyerang kapal-kapal dengan rudal dan drone.
Hal ini mendorong dibentuknya operasi angkatan laut multinasional untuk melindungi perdagangan di wilayah tersebut.
Namun, kelompok Houthi tidak gentar dan terus melakukan perlawanan.
Baca Juga
“Posisi kami tidak akan berubah terhadap isu Palestina, baik aliansi angkatan laut dibentuk atau tidak,” kata elite Houthi, Mohammed Abdulsalam dalam sebuah pernyataan dilansir dari Reuters, Selasa (19/12/2023).
Sementara itu, saat mengumumkan operasi angkatan laut tersebut, Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin mengatakan, patroli gabungan akan diadakan di Laut Merah bagian selatan dan Teluk Aden yang mencakup rute pelayaran global utama.
“Ini adalah tantangan internasional yang menuntut tindakan kolektif,” katanya. (Syahra Fauzia)